Nah, asupan kalori harian perlu diperhatikan agar program diet yang sedang dilakukan tidak berakhir gagal.
Jumlah asupan kalori saat buka puasa misalnya, sebaiknya tidak lebih dari 400 hingga 500 kalori, karena masih ada makanan yang harus dikonsumsi setelah tarawih dan sahur.
Saat buka puasa, hindari mengonsumsi karbohidrat olahan ataupun makanan dengan kadar gula tinggi.
Melansir Balance Nutrition, terdapat beberapa pilihan makanan yang bisa dikonsumsi saat membatalkan puasa selain gorengan atau makanan manis.
Jika ingin mengonsumsi makanan manis, bisa memilih memakan buah kurma, yang dapat mengembalikan energi yang hilang.
Jangan lupa untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan protein seperti putih telur, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.
Bisa juga makan roti gandum, beras merah, atau mie gandum yang masuk dalam jenis makanan kabrohidrat kompleks dan sudah menyediakan energi, serat, dan mineral bagi tubuh.
Pastikan saat berbuka sudah terdapat satu porsi buah dan satu porsi sayuran yang siap untuk disantap.
Baca Juga: Punya Kolesterol Tinggi Lebih Baik Hindari Karbohidrat daripada Lemak, Menurut Studi Terbaru
Ada juga hal lain yang harus diperhatikan untuk medukung perubahan pola makan selama Ramadan.
Berikut adalah beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan selama Ramadan, jika sedang menjalani program diet.
1. Hindari makan berlebihan saat buka puasa
2. Makan perlahan dan kunyah setiap suapan hingga halus, sehingga membuat makanan yang dikonsumsi saat berbuka tidak terlalu banyak
3. Jika ingin makan berat, lakukan satu atau dua jam setelah berbuka agar tubuh dapat mencerna makanan tanpa membebani perut
Agar program diet lancar, selalu perhatikan jumlah asupan kalori saat berbuka, tidak sembaranga memilih makanan yang dikonsumsi, dan terpakan cara makan yang baik.(*)
Baca Juga: 6 Cara Cerdas Mengontrol Asupan Kalori Untuk Mencegah Obesitas
Source | : | Gulf News,Medicine Net,Balance Nutrition |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar