Ya, menurut Maia "Beliau tetap menyarankan, 'sudah dipotong aja' karena ternyata batunya itu ada beberapa, ada 3 dan itu gede-gede semua."
Lagi-lagi Maia tidak memberikan keputusan.
Kali ini menurut Maia, suaminya lah yang lebih berhak untuk menyampaikan keputusan tindakan medis yang harus dijalaninya.
Baca Juga: 5 Efek Buruk Kecanduan Nonton Video Pornografi, Bagaimana dengan Marshel?
"Keputusan operasi atau enggak akan diputuskan oleh suami," ucapnya. Sementara sang suami, saat ini Irwan Mussry masih belum tiba di Indonesia.
Selain itu, Maia pun masih belum tahu tindakan medis ke masalah yang mana yang harus dilakukan terlebih dahulu.
Apakah mengobati esofagitis Maia atau melakukan operasi batu empedu lebih dulu.
"Apakah empedunya harus dipotong ataukah harus mengobati si esofagus atau iritasi di kerongkongan tadi itu, doain aja," kata Maia.
Mengenai batu empedu, seperti dialami Maia, adalah bahan keras seperti kerikil, biasanya terbuat dari kolesterol atau bilirubin, yang berkembang di kantong empedu penderita.
Ketahuilah, batu empedu dapat terbentuk jika empedu mengandung terlalu banyak kolesterol, terlalu banyak bilirubin, atau tidak cukup garam empedu.
Ketika batu empedu menyumbat saluran empedu, batu-batu tersebut dapat menyebabkan rasa sakit yang tiba-tiba.
Jika rasa sakit khas tersebut dirasakan bantuan medis segera perlu sekali. Jika tidak diobati, mereka dapat menyebabkan komplikasi.
Untuk diketahui, melansir National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (niddk.nih.gov), jika sampai batu empedu menyumbat saluran empedu seseorang, biasanya menyebabkan nyeri di perut kanan atas.
Baca Juga: Kondisi Gelas Kaca yang Bikin Heboh dan Prosesnya Bisa Sampai Masuk Rektum, Bukan Perut
Untuk menegakkan diagnosa batu empedu, dokter menggunakan riwayat kesehatan pasien, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium dan pencitraan untuk mendiagnosis dan menemukan batu empedu.
Tes darah diperlukan, untuk menunjukkan tanda-tanda infeksi atau peradangan pada saluran empedu, kantong empedu, pankreas, atau hati.
Source | : | TribunSeleb-Maia,Niddk.nih.gov-Batu empedu |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar