Padahal nikotin hanya memberikan efek menyenangkan saat menghisap rokok.
Adapun dampak negatifnya, hanya menyebabkan ketergantungan (adiksi).
"Yang berbahaya pada rokok itu ada dalam TAR," papar Shoim yang juga menyampaikan TAR ini yang berbahaya bagi kesehatan karena mengandung partikel padat yang dihasilkan selama pembakaran, dan berpotensi menimbulkan berbagai penyakit terkait merokok.
Nah, bagi perokok ada alternatif untuk menghindari TAR.
Yaitu dari produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik atau yang biasa disebut vape.
"Kedua produk ini menerapkan konsep pengurangan risiko, karena penggunaannya dengan cara dipanaskan pada suhu di bawah 4.000c, bukan dibakar seperti rokok. Hasil dari penggunaannya pun berupa uap (aerosol). Dengan cara kerja tersebut, produk tembakau alternatif meminimalkan paparan terhadap zat beracun hingga 80-95 persen dibandingkan dengan rokok," beber Shoim.
Produk Tembakau Alternatif
Baca Juga: Bisa Jadi Tanda Kanker Perut, Segera Periksakan ke Dokter Jika Sering Alami 4 Gejala Ini
Seiring makin ramainya perbincangan mengenai produk tembakau alternatif, anggapan bahwa produk tembakau alternatif memiliki bahaya yang lebih rendah terhadap kesehatan telah ditelaah oleh sejumlah lembaga kesehatan di banyak negara.
Salah satunya adalah oleh Public Health England (PHE) yang merekomendasikan vape sebagai salah satu alat berhenti merokok.
Selain itu, menurut AloDokter (23.06/2021), Kementerian Selandia Baru menilai produk tembakau alternatif berpotensi membantu pencapaian Selandia Baru Bebas Asap 2025, dan mendorong perokok untuk beralih ke produk alternatif sebagai alat bantu berhenti merokok.
Sejauh ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa bahaya produk tembakau alternatif terhadap kesehatan jauh lebih rendah daripada bahaya rokok.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar