GridHEALTH.id – Umat muslim di bulan Ramadan ini, tentunya ingin menjalani ibadah puasa sebulan penuh, tak terkecuali ibu menyusui.
Meskipun harus memberikan ASI (air susu ibu) pada buah hati, tapi sebagian ibu menyusui tetap berusaha untuk berpuasa.
Apakah ibu yang sedang menyusui boleh berpuasa? Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Steffi Sonia, M.Gizi, SpGK(K) mengatakan, tidak ada larangan jika ibu menyusui ingin berpuasa.
“Sebenarnya bisa-bisa saja, boleh. Kalaupun masih mau berpuasa dan menyusui, itu pilihan dari ibu menyusuiinya,” kata dokter Steffi kepada GridHEALTH.id, Kamis (14/04/2022).
Akan tetapi, ibu menyusui yang hendak berpuasa harus memastikan asupan nutrisinya tercukupi. Agar proses menyusui berjalan lancar dan bayi juga bisa mendapatkan nutrisi yang tetap, meskipun ibunya sedang berpuasa.
Perlu diketahui, kebutuhan nutrisi wanita yang sedang menyusui meningkat daripada sebelumnya.
Misalnya, ketika menyusui kebutuhan energi ibu bertambah sebesar 300-400 kkal. Begitu juga dengan kebutuhan nutrisi yang lainnya, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
Nah, hal ini penting diperhatikan karena selama berpuasa, waktu makan ibu menyusui jadi lebih terbatas, yakni saat sahur, berbuka, dan makan malam saja.
Lalu, bagaimana cara ibu menyusui memenuhi kebutuhan nutrisinya setiap hari saat berpuasa?
Baca Juga: Nyeri Payudara Saat Mulai Menyusui, Ini Cara Mengatasinya di Rumah
Makanan yang dibutuhkan ibu menyusui saat puasa
Dokter Steffi menyarankan ibu menyusui harus mengonsumsi makanan yang begizi. Bukan hanya sekadar asal membuat perut kenyang saja.
“Jadi, baik saat sahur maupun berbuka sampai makan malam, usahakan konsumsi makanan berzat gizi tinggi,” ujarnya.
Ketika sahur, pastikan makanan yang dikonsumsi ibu menyusui sudah lengkap. Mulai dari makanan pokok seperti nasi, hingga lauk (nabati, hewani), sayur, dan buah-buahan.
Selain itu, agar tetap lancar menyusui, ibu juga harus menambah porsi makanan, terutama sayur dan lauk nabati atau hewani.
“Misalnya kayak gini, ada ibu menyusui kalau lagi makan besar lauknya cuma sepotong ayam sama satu potong tahu atau tempe. Kalau lagi berpuasa, minimal harus ada tambahan juga, satu sampai dua potong lauknya,” papar dokter Steffi.
Kebutuhan lauk hewani bisa didapatkan dari ayam, ikan, daging, dan telur. Sedangkan yang nabati bisa diperoleh dari tahu, tempe, dan kacang-kacangan yang lainnya.
Sayur tinggi akan kandungan vitamin dan mineral, sehingga ibu menyusui diwajibkan mengonsumsinya. Untuk porsinya sendiri, yakni satu gelas penuh dan tidak termasuk kuah, setiap makan.
Sedangkan untuk buah-buahan, dibutuhkan ibu menyusui yakni dua porsi buah setiap hari. Ini bisa dimakan saat sahur, setelah makan malam, atau dijadikan sebagai menu berbuka.
Baca Juga: Ini 5 Pertanyaan Umum Pola Makan Seputar Diet Pada Ibu Menyusui
Tips anti dehidrasi
Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Vikie Nouvrisia Anandaputri, M.Gizi, SpGK mengingatkan, ibu menyusui agar tidak kekurangan cairan selama berpuasa.
Menurutnya, selain asupan gizi dari makanan, ibu menyusui juga perlu memerhatikan kebutuhan cairannya.
“Kecukupan asupan minum ibu memengaruhi volume ASI yang diproduksi, karena sebagian besar komposisi ASI adalah air. Sehingga pada saat menyusui, ibu diharapkan tidak kekurangan cairan (dehidrasi),” ujarnya kepada GridHEALTH.id, Senin (11/04/2022).
Dijelaskan, selama menyusui ibu membutuhkan jumlah air yang lebih banyak, yakni 10-12 gelas setiap harinya.
Nah, supaya keperluan cairan tersebut terpenuhi, ibu menyusui bisa membaginya saat sahur, berbuka, dan setelah berbuka.
Misalnya ketika sahur ibu minum empat gelas air. Sisanya diminum saat waktu berbuka puasa hingga ibu akan tidur malam.
Selain membagi-bagi waktu minum air, dokter Vikie juga menyarankan ibu menyusui untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang bisa membuatnya dehidrasi.
“Sebaiknya hidnari makanan yang mengandung tinggi garam, karena umumnya makanan asin dapat menimbulkan rasa haus,” tuturnya.
Minuman seperti kopi atau teh juga tidak diminum dulu selama berpuasa, karena dapat meningkatkan frekuensi berkemih dan akhirnya membuat ibu menyusui dehidrasi.(*)
Baca Juga: Mengapa Haid Ibu Menyusui Tidak Teratur? Inilah Penyebabnya
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar