GridHEALTH.id - Vaksin sinovac salah satu vaksin yang sempat menjadi vaksin Covid-19 favorit masyarakat Indonesia.
Pasalnya menurut testimoni mereka yang sudah divaksin dengan sinovac, efek samping kecil, bahkan nyaris tidak dirasakan.
Memang vaksin sinovac diijinkan penggunaannya oleh pemerintah dan hal ini BPOM RI dan Kemenkes karena aman dan KIPI-nya kecil.
Tapi baru-baru ini hasil studi terbarukan di Singapura menyatakan jika mereka yang divaksin Sinovac 5 kali berpeluang mengalami gejala berat.
Dibandingkan, mereka yang menerima vaksin Pfizer-BioNTech.
Penelitian tersebut dilakukan oleh tim ahli penyakit menular dari National Center for Infectious Diseases (NCID) dan Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura.
Jadi studi tersebut bukan hasil studi abal-abal.
Hasilnya bagi yang menerima vaksin Sinovac 4,59 kali lebih berisiko terkena Covid-19 parah, dibandingkan dengan mereka yang menerima vaksin Pfizer-BioNTech.
Mereka juga 2,37 kali lebih mungkin terinfeksi, dibandingkan dengan mereka yang menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech.
Baca Juga: Rokok Elektrik VS Rokok Sigaret, Lihat Dampaknya Bagi Kesehatan
Penelitian Terbaru Ilmuan Singapura
"Individu yang divaksinasi dengan dua dosis vaksin virus utuh yang tidak aktif diamati memiliki perlindungan yang lebih rendah terhadap infeksi COVID-19 dibandingkan dengan mereka yang divaksinasi dengan vaksin mRNA,” papar penelitian dilansir dari Channel News Asia (14/04/2022), mengutip dari Sindonews (14/04/202).
Source | : | Sindo-Sinovac,CNBCInd-vaksin |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar