GridHEALTH.id - Tak sedikit umat muslim yang mengalami masalah asam lambung naik saat menjalankan ibadah puasa.
Kondisi ini tentu sangat tidak nyaman dan mengganggu.
Diketahui penyebab asam lambung naik saat puasa adalah adanya perubahan keseimbangan kadar asam di perut selama puasa.
Hal itu seperti dijelaskan oleh Ahli gastroenterologi berbasis di California AS, Peyton Berookim, MD, pada laman Live Strong (11/2/2020).
Menurut Berookim, dalam kondisi perut kosong dan tidak ada asupan yang dicerna seperti saat puasa, asam lambung bisa naik.
"Makanan saat dicerna dalam perut dapat menyerap asam. Saat tidak ada yang dicerna, asam lambung bisa menumpuk. Kondisi ini bisa memicu sakit perut, atau asam lambung naik kembali ke kerongkongan," terangnya.
Tak hanya saat puasa, orang juga bisa merasakan gejala asam lambung naik setelah bangun tidur dalam kondisi perut kosong.
Jika kita kerap merasakan asam lambung naik saat puasa, coba untuk memodifikasi cara makan, minum, tidur, dan menjaga berat badan tetap ideal.
Tipas Cegah Asam Lambung Naik Saat Puasa
Baca Juga: 5 Menu Sahur Bagi Penderita Asam Lambung Tinggi, Puasa Menjadi Nyaman
Berikut tips aman puasa untuk mencegah asam lambung naik dari dokter spesialis penyakit dalam (gastroenterologi) dari RSCM-FKUI Prof.Dr.dr. Ari Fahrial Syam:
Dilansir dari laman fk.ui.ac.id (20/4/2021), ketika akan berpuasa, Ari mengimbau untuk menghindari konsumsi makanan yang terasa asam, pedas, berlemak tinggi terutama pada saat sahur.
Makanan tersebut diketahui dapat memicu asam lambung naik.
“Kurangi konsumsi makanan yang dapat memicu meningkatnya asam lambung. Karena lemak tinggi yang terdapat pada makanan bersantan, susu, jeroan, makanan yang digoreng, serta daging, dapat memperberat cara kerja lambung sehingga puasa menjadi tidak nyaman,” kata Ari.
Makanan berjenis “clean food” seperti sayur yang direbus atau protein rendah lemak yang dikukus atau dibakar, serta makanan tanpa rasa pedas dan asam bisa menjadi pilihan sebagai menu sahur.
Pasalnya, makanan yang berlemak, pedas serta asam hanya akan memperburuk kondisi lambung.
“Konsumsi makanan tinggi lemak saat sahur dapat membebani lambung. Nantinya jam 8 pagi perut mulai terasa tidak nyaman, begah istilahnya. Jadi malah mengganggu ibadah puasa,” jelas Ari.
“Kemudian saat berbuka, baru bisa konsumsi makanan berlemak seperti kolak, gulai atau rendang, tapi yang mindful ya, jangan berlebihan. Kalau mau konsumsi susu sebaiknya susu rendah lemak saja supaya aman,” tambah Ari.
Selain itu kurangi konsumsi daging berlebihan pada bulan Ramadan.
Pasalnya konsumsi daging berlebihan dapat meningkatkan kadar lemak di lambung sehingga proses pengosongan lambung menjadi terhambat.
Baca Juga: 6 Cara Cepat Alami Hilangkan Panas di Dada Gegara Asam Lambung
“Inilah yang menyebabkan perut terasa tidak nyaman seperti begah. Intinya, pengendalian diri. Ibadah puasa Ramadhan tidak hanya mengajarkan kita untuk lebih rajin beribadah namun juga pengendalian diri. Ini bisa jadi obat mujarab bagi si penderita asam lambung,” Kata Ari.
Ia menambahkan, makanan ringan atau jenis minuman manis rendah lemak bisa jadi pilihan menu berbuka.
“Setelah itu bisa sholat maghrib dulu, selesai sholat baru makan berat. Tujuannya ini supaya lambung tidak kaget, makan beri makanan secara bertahap tapi tetap tidak berlebihan,” kata Ari.(*)
Baca Juga: Menu Sahur Sehat Untuk Penderita Asam Lambung, Hindari Gorengan
Source | : | Livestrong.com,Fk.ui.ac.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar