GridHEALTH.id - Kasus Covid-19 di India mengalami lonjakan yang cukup signifikan belakangan ini.
Pada awal pekan ini, India melaporkan penambahan kasus baru lebih dari 2.000 untuk pertama kalinya dalam satu bulan.
Berdasarkan data, angka kenaikan kasus Covid-19 ini terjadi di wilayah selatan, tepatnya Kerala.
Pada pertengahan 2021 lalu, India sempat menjadi negara dengan hantaman Covid-19 yang sangat parah. Perlahan-lahan kasus Covid-19 mengalami penurunan, hingga akhirnya aturan penggunaan makser dilonggarkan.
Namun, nampaknya masyarakat India harus kembali menggunakan masker di tengah amukan Covid-19 ini.
Dilansir dari Al Jazeera, Kamis (21/04/2022), aturan penggunaan makser sebagai langkah pencegahan Covid-19 kembali diperketat.
Terutama di ibukota New Delhi dan Uttar Pradesh, wilayah dengan populasi penduduk yang padat.
"Mengingat meningkatnya kasus Covid di kota, pemerintah Delhi mungkin kembali mewajibkan pemakaian masker. Pemerintah Delhi meminta komentar para ahli tentang hal ini," ujar salah satu pihak pemerintah.
Baca Juga: Hewan Cerpelai Menurut CDC Tularkan Covid-19 di Amerika Serikat
Selain Kerala, lonjakan kasus Covid-19 juga dilaporkan terjadi di Delhi, Maharashtra, dan Haryana dalam waktu 24 jam.
Meksipun terjadi peningkatan kasus konfirmasi Covid-19, tapi tingkat rawat inap di negara tersebut masih rendah.
Ahli epidemiologi Chandrakant Lahariya mengatakan, orang-orang harus mulai belajar hidup berdampingan dengan virus.
Sekolah-sekolah yang baru saja dibuka pun, sebaiknya tidak perlu ditutup lagi.
"Kasus akan dilaporkan dari semua tempat, termasuk sekolah, selama berbulan-bulan mendatang, apa pun yang kami lakukan," tulisnya di akun media sosial Twitter.
Melansir Live Mint, Kamis (21/04/2022), sekertaris kesehatan serikat pekerja Rajesh Bhushan telah menyarankan pemerintah Delhi untuk memantau penyebaran infeksi dan melakukan langkah yang efektif untuk manajemen Covid-19.
"Delhi telah melaporkan peningkatan kasus mingguan dari 998 kasus baru pada akhir pekan 12 April, menjadi 2.671 kasus baru dalam pada 19 April," ujarnya.
Sujeet Singh, direktir Pusat Nasional untuk Pengendalian Penyakit mengatakan lonjakan Covid-19 saat ini berhubungan dengan kebijakan penggunaan masker.
"Kenaikan kasus Covid-19 terjadi di kota, dan ini adalah masalah yang sangat memprihatikan. Menutup wajah dengan makser saat keluar atau di tempat ramai dapat mencegah penyebaran infeksi," ujarnya.
Baca Juga: Jelang Lebaran, 99,2 Persen Masyarakat Indonesia Punya Antibodi Covid
Dia sama sekali tidak memprediksi bahwa kenaikan kasus Covid-19 di India disebabkan oleh varian yang baru.
Diketahui, pada Rabu (06/04/2022), India melaporkan kasus Covid-19 varian XE yang merupakan rekombinasi Omicron BA.1 dan BA.2.
"Kenaikan kasus Covid baru-baru ini nampaknya bukan karenan perubahan pada varian virus yang ada sekarang. Angka-angka Covid lebih karena perilaku yang kurang disiplin," kata Dr Ekta Gupta, ahli virus di Institute of Liver and Biliary Sciences.
India kecam WHO
Baru-baru ini, India melempar kritikan pedas kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) gang melaporkan virus corona telah menyebabkan kematian empat juta jiwa masyarakat di sana.
Hasil ini juga sesuai dengan studi Lancet dan sebuah jurnal yang dipublikasikan pada Februari di Science. Di mana ada sekitar 3,2 juta kematian akibat Covid-19.
Menteri Kesehatan India mempertanyakan perhitungan yang digunakan oleh WHO dan tidak terbukti secara statistis.
Baca Juga: WHO Beri Pesan Untuk Penerima Vaksin Sinovac, Ini Imbauannya
Source | : | Al Jazeera,Live Mint |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar