GridHEALTH.id - Prosedur kuret nampaknya sudah tidak asing bagi wanita yang pernah mengalami keguguran.
Sebab prosedur tersebut umumnya perlu dilakukan jika mereka mengalami musibah tersebut.
Menurut laman my.clevelandclinic.org (15/3/2021), prosedur kuret dalam istilah medis sering kali disebut sebagai dilatasi dan kuretase.
Ini merupakan sebuah prosedur mengeluarkan jaringan abnormal dari dalam rahim yang dilakukan oleh dokter kandungan untuk mengatasi suatu penyakit pada sistem reproduksi wanita.
Wanita biasanya perlu menjalani prosedur kuret jika mengalami atau memiliki:
- Keguguran yang disengaja maupun tidak.
- Sisa jaringan di rahim setelah aborsi.
- Pendarahan yang tidak dapat dijelaskan antara periode menstruasi.
Prosedur kuret umumnya berlangsung singkat sekitar 20ꟷ30 menit.
Baca Juga: Supaya Cepat Pulih, Ini 8 Perawatan dan Pantangan Pasca Kuret yang Perlu Diketahui
Operasi ini diawali dengan pemberian anestesi agar tubuh lebih rileks, kemudian leher rahim akan dilebarkan menggunakan laminaria.
Alat tersebut akan menghisap cairan rahim agar lebih melebar. Selain itu, dokter juga akan memberikan obat-obatan supaya area uterus mati rasa.
Baru kemudian lapisan sisa kelahiran dikeluarkan.
Lantas apa manfaat dari prosedur tersebut?
Dilansir dari mayoclinic.org (19/10/2021), berikut alasan prosedur kuret perlu dilakukan dan manfaatnya:
1. Mencegah infeksi atau pendarahan hebat dengan membersihkan jaringan yang tersisa di rahim setelah keguguran atau aborsi.
2. Menghilangkan tumor yang terbentuk sebagai pengganti kehamilan biasa (kehamilan molar).
3. Mengatasi pendarahan yang berlebihan setelah melahirkan dengan membersihkan plasenta yang tersisa di dalam rahim.
4. Menghilangkan polip serviks atau rahim, yang biasanya tidak bersifat kanker (jinak).
Baca Juga: Pentingnya Kuret Bagi Perempuan dan Perawatannya Pasca Tindakan
Prsedur kuret dapat dikombinasikan dengan prosedur lain yang disebut histeroskopi.
Selama histeroskopi, penyedia kesehatan akan memasukkan instrumen tipis dengan lampu dan kamera di ujungnya ke dalam vagina, melalui leher rahim dan ke dalam rahim.
Mereka kemudian melihat lapisan rahim di layar, memeriksa area yang terlihat tidak biasa.
Penyedia kesehatan juga memeriksa polip dan mengambil sampel jaringan sesuai kebutuhan.
Selama histeroskopi, polip rahim dan tumor fibroid dapat diangkat.
Kadang-kadang, histeroskopi dapat dilakukan dikombinasikan dengan biopsi endometrium sebelum prosedur kuret penuh.(*)
Baca Juga: Jika Hasil Test Pack 1 Strip Tiap Terlambat Menstruasi, Wajib Curiga Hamil Anggur
Source | : | Mayoclinic.org,My.clevelandclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar