Bahkan sepuluh dari 145 pasien dengan hepatitis akut ini memerlukan transplantasi hati yang terjadi di Inggris.
Zubairi menambahkan hingga saat ini belum ada teknologi diagnosa untuk mendeteksi Hepatitis akut misterius itu.
"Belum ada tes yang memastikan," katanya.
Sejauh ini, kata Zubairi, pasien pengidap Hepatitis tersebut dinyatakan negatif terhadap virus hepatitis A, B, C, D, E dan dengan kadar enzim transaminase lebih dari 500 unit per liter.
Menurut laporan WHO, rentang usia pasien yang diidentifikasi sejauh ini antara bayi berusia satu bulan hingga remaja berusia 16 tahun.
Sebagian besar pasien anak mengalami masalah gastrointestinal terlebih dahulu, diikuti penyakit kuning.
Karenanya masyarakat diimbau agar tenang menghadapi fakta ini.
Jangan percaya terhadap infromasi dan pendapat yang tidak didukung bukti ilmiah.
Berbagai pihak pun dimohon untuk tidak memberikan informasi hanya berdasarkan statments semata, tanpa ada keterangan resmi, fakta ilmiah, dan juga informasi medis yang bisa dipertanggung jawabkan.
Jangan membuat masyarakat semakin resah denga naneka informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Keresahan masyarakat terhadap KLB hepatitis akut misterius ini bisa berdampak negatif bagi kita semua, juga bangsa dan negara, khususnya ekonomi.(*)
Baca Juga: 2 Pemudik Meninggal Dalam Kendaraan, Diduga Kepanasan dan Karena Asma
Source | : | Antara |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar