GridHEALTH.id - Infeksi Covid-19 memang tidak hanya mempengaruhi saluran pernapasan saja, tapi juga organ tubuh yang lainnya.
Salah satu organ yang terpengaruh oleh Covid-19 yakni otak.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa penyintas Covid-19 yang pernah dirawat di rumah sakit, otaknya 20 tahun lebih tua.
Menurut sebuah studi di Inggris, sepertiga dari pasien Covid-19 mengalami gejala setelah pulih dan dirawat di rumah sakit setahun kemudian.
Dengan sedikit perbaikan untuk sebagian besar pasien di berbagai bidang, termasuk fungsi fisik dan gangguan kognitif.
Baru-baru ini, para ahli mengungkapkan bahwa rata-rata para pasien yang diizinkan kembali ke rumah mengalami masalah pada fungsi kognitifnya.
Profesor di Cambridge University David Menon mengatakan, tingkat kerusakan dikaitkan dengan tingkat keparahan penyakit (infeksi Covid-19).
"(Covid) memang menyebabkan masalah pada berbagai organ dalam tubuh, termasuk otak dan fungsi kognitif kita serta kesehatan psikologis kita," ujarnya dikutip dari The Guardian, Jumat (06/05/2022).
"Jika Anda dapat menerima vaksin, dan semua dosis lengkap, Anda akan mengalami infeksi yang tidak terlalu parah. Jadi semua masalah ini akan berkurang," imbuhnya.
Baca Juga: WHO Memperkirakan Hampir 15 Juta Orang Meninggal Akibat Covid-19
Dalam studi yang dipublikasikan di eClinicalMedicine, Menon dan rekannya melaporkan hasil yang didapatkan mereka setelah mengamati fungsi kognitif 46 pasien.
Mereka pernah dirawat di rumah sakit Addenbrooke di Cambridge antara Maret dan Juli 2020.
Dari semua partisipan, 16 orang di antaranya ketika dirawat memerlukan penggunaan mesin ventilator.
Tes fungsi kognitif dilakukan melalui platform Cognitron, yang dikembangkan oleh para peneliti di Imperial College London.
Mereka membandingkan hasil tes dari 460 orang yang bergabung dalam tantangan BBC dan para penyintas Covid-19.
Sepuluh orang dicocokkan untuk setiap pasien sesuai dengan karakteristik seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, dan bahasa pertama.
Hasilnya menunjukkan, oeang-orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 mengalami gangguan kognitif, termasuk kecepatan dalam memproses sesuatu.
"Hal yang paling mereka perjuangkan adalah penalaran herbal," kata Menon.
Para penyintas Covid-19 juga kesulitan untuk mengikat tali sepatu dan menentukan kancing yang dipakai.
Baca Juga: Dampak Covid-19 Berpotensi Sebabkan Penuaan Dini, Ini Alasannya
Studi tersebut menunjukkan bahwa sementara gangguan kognitif berbeda, besarnya perubahan rata-rata setara dengan penurunan kognitif yang terjadi pada orang berusia 50 hingga 70 tahun.
Tidak ada perbedaan antara penyitas yang dites selama enam bulan setelah masuk rumah sakit dan pasien yang diuni pada 10 bulan setelahnya.
Menon menambahkan bahwa menyelidiki penurunan kognitif pada pasien Covid-19 mungkin tidak hanya membantu mereka yang mengalami masalah serupa setelah penyakit lain.
"Uji coba yang dapat kami lakukan akan memungkinkan kami untuk memahami mekanisme yang mendasarinya dan menghasilkan perawatan yang efektif untuk mencegahnya terjadi, serta mungkin mengobatinya nanti," pungkas David Menon.(*)
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar