GridHEALTH.id - Sebuah studi penelitian yang dipimpin oleh Singapore General Hospital (SGH) menunjukkan bahwa kejadian hepatitis E (HEV) di antara penduduk Singapura telah meningkat dari 1,7 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 2012 menjadi 4,1 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 2016. (yaitu sekitar 1 dari 25.000 penduduk).
Individu yang terinfeksi HEV cenderung orang Cina, laki-laki dan berusia 55 tahun ke atas. Subtipe HEV dilakukan pada 59 dari 449 sampel darah pasien.
Tujuh puluh lima persen (44/59) dari sampel subtipe menunjukkan bahwa galur tersebut termasuk dalam genotipe 3a HEV, yang merupakan subtipe yang sama yang terdeteksi dalam tiga sampel hati babi mentah. Temuan penelitian ini diterbitkan dalam jurnal medis peer-review Zoonosis Public Health pada Juli 2019.
Hepatitis E adalah virus yang menginfeksi hati. Kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala tetapi jika mereka menunjukkan gejala termasuk demam, merasa sangat lelah (lesu), mual dan penyakit kuning.
Infeksi hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu, dan biasanya tidak menyebabkan penyakit jangka panjang atau kerusakan hati.
Namun, itu bisa berbahaya bagi wanita hamil atau siapa pun dengan sistem kekebalan yang lemah seperti pasien transplantasi, atau orang dengan penyakit hati kronis yang sudah ada sebelumnya.
HEV dapat diperoleh dengan menelan air yang terkontaminasi tinja atau makan produk mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi.
Di seluruh dunia, infeksi bawaan makanan HEV umumnya terkait dengan konsumsi daging/jeroan babi, daging buruan, dan kerang.
Hewan seperti babi, babi hutan dan rusa merupakan reservoir zoonosis dari HEV. Di Eropa, konsumsi daging babi atau produk babi mentah atau setengah matang adalah penyebab paling umum dari infeksi hepatitis E.
Baca Juga: Mencegah Luka Diabetes Perlu Diperhatikan Agar Tak Muncul Komplikasi
Pusat Keamanan Pangan Hong Kong mengeluarkan laporan pada bulan Desember 2010 tentang makan hati babi yang kurang matang karena alasan yang sama.
“Meskipun kami tidak dapat memastikan apakah hati babi adalah penyumbang utama kasus HEV di Singapura, kami mengamati bahwa hati babi dapat ditemukan di banyak hidangan lokal.
Karena kebanyakan orang menyukainya karena teksturnya yang kurang matang, ini dapat menempatkan mereka pada risiko infeksi hepatitis E.
Cara paling aman untuk mengonsumsi daging, termasuk daging babi, adalah dengan memasaknya hingga matang,” kata Dr Chan Kwai Peng, penulis senior studi tersebut dan Konsultan Senior, Departemen Mikrobiologi, Rumah Sakit Umum Singapura. (*)
Source | : | Gridhealth.id,Singapore Health,The Health Site |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar