GridHEALTH.id - Hari raya Iedul Fitri 2022 menjadi hari berduk abagi keluarga Bupati Konawe Sulawesi Tenggara, Kery Saiful Konggoasa.
Di Lebaran kemarin istri dari anaknya yang seorang perwira Polisi meninggal dunia saat melahirkan.
Almarhumah Megawati Putri Syaeful Mamma adalah seorang dokter, istri dari Ipda Fadly Konggoasa.
Berita kematian meninggalnya seorang dokter cantik tersebar setelah diunggah oleh Kery Saiful di laman Instagram pribadinya @kerysaifulkonggoasa.
"Innalillahi Wainnailahi Rojiun, telah berpulang ke rahmatullah Istri Anak kami tercinta Almarhumah MEGAWATI PUTRI SYAEFUL MAMMA, pada hari Senin 2 Mei 2022 di Rumah Sakit Siloam Makassar. Kami memohon maaf apabila selama ini Istri Anak kami tercinta pernah ada salah kata dan perbuatan, baik yang disengaja atau pun tidak di sengaja, kami juga memohon doa agar Almarhumah Anak kami di ampuni segala dosa nya dan di tempat kan disisi Allah SWT," tulis Kery.
Sementara itu di akun Instagram sang anak, @fadlyfachrezik, didapati video yang menunjukan seorang menanyi dengan lirik yang sangat menyentuh.
"Ku ingin kau tau diriku di sini menanti dirimu..meski ku tunggu hingga ujung waktuku..dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya," tulis Fadly.
Dalam Instastory, tampak foto Fadly bersama bayi mungilnya dengan tulisan "Anak cantiknya ayah dan ibun habis minum susu lanjut nges."
Didapati juga unggahan dengan caption menyayat hati dari Fadly, "Anakku, ingatlah ini satu-satunya dan yang pertama dalam hidupmu foto keluarga kecil kita. Mungkin 10-15 tahun yang akan datang, kamu baru tau dan mengerti arti senyum ayah di dalam foto kita ini. Ayah janji akan menjalankan tugas pesan terakhir yang ibun kasih ke ayah walaupun itu terasa sangat berat, nak."
Baca Juga: Sering Sakit Tenggorokan dan Sulit Sembuh? Ini 6 Penyebab Utamanya
Kematian Ibu Melahirkan
Salah satu risiko melahirkan bagi perempuan adalah kematian, dan ini masih sangat tinggi sekali di Indonesia.
Mengenai kematian ibu saat melahirkan, melansir GridHEALTH.id (24/02/2021), menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Erna Yulianti mengatakan selama tahun 2020, 115 ibu meninggal karena persalinan.
"Untuk angka kematian ibu (AKI) di Kalbar pada tahun 2020, sebanyak 115 kasus, ini bukan sekadar angka tapi nyawa manusia," kata Erna Yulianti pada Rakorda Perwakilan BKKBN Kalbar 2021 yang diselenggarakan secara daring di Pontianak, Selasa (23/02/2021).
Menurutnya, AKI tersebut terus meningkat setiap tahun.Pada tahun 2019, 113 ibu meninggal dan tahun 2018, 86 kasus.
Kasus AKI tertinggi di Sintang, Ketapang serta Kubu Raya. Kasus kematian ibu dalam proses persalinan tersebut karena pendarahan.
Data lain dipaparkan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Prof. Abdul Kadir mengatakan bahwa Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia terbilang masih tinggi.
Melansir SehatNegeriku (15/09/2021), berdasarkan data Sampling Registration System (SRS) tahun 2018, sekitar 76% kematian ibu terjadi di fase persalinan dan pasca persalinan dengan proporsi 24% terjadi saat hamil, 36% saat persalinan dan 40% pasca persalinan. Yang mana lebih dari 62% Kematian Ibu dan Bayi terjadi di rumah sakit.
Ini artinya akses masyarakat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan rujukan sudah cukup baik.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Hepatitis Akut Misterius Banyak Menyerang Anak-anak
Penyebab Kematian Ibu Melahirkan
Tingginya kematian ini disebabkan oleh berbagai faktor risiko yang terjadi mulai dari fase sebelum hamil yaitu kondisi wanita usia subur yang anemia, kurang energi kalori, obesitas, mempunyai penyakit penyerta seperti tuberculosis dan lain-lain.
Pada saat hamil ibu juga mengalami berbagai penyulit seperti hipertensi, perdarahan, anemia, diabetes, infeksi, penyakit jantung dan lain-lain.
“Kesulitan ini disebabkan kondisi saat hamil, jadi saat hamil misalnya ibu hamil menderita anemia, mengalami kurang gizi, mengalami penyakit tekanan darah tinggi saat hamil. Inilah yang menyebabkan tingginya angka kematian ibu,” kata Prof. Kadir dalam Temu Media World Patient Safety Day Tahun 2021 yang digelar secara virtual pada Selasa (14/9/2021).
Selain itu, kenaikan jumlah Kematian Ibu dan Bayi juga terjadi saat pandemi COVID-19. Berdasarkan data Direktorat Kesehatan Keluarga per 14 September 2021 tercatat sebanyak 1086 ibu meninggal dengan hasil pemeriksaan swab PCR/antigen positif. Sementara dari data Pusdatin, jumlah bayi meninggal yang dengan hasil swab/PCR positif tercatat sebanyak 302 orang.
“Ada kecenderungan bahwa di masa pandemi COVID-19 sekarang ini juga terjadi peningkatan Angka Kematian Ibu dan Bayi,” ungkapnya.
Penyebab utama almarhumah Megawati Putri Syaeful MAMMA meninggal dunia saat melahirkan, hingga berita ini diturunkan belum ada informasi resmi dari pihak keluarga.(*)
Baca Juga: 6 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebab Wanita Tidak Subur, Hati-hati
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar