GridHEALTH.id – Flu Singapura belakangan banyak dibicarakan, karena banyak anak-anak yang mengalaminya.
Pengguna media sosial ramai membicarkan anak atau kerabat mereka yang mengalami Flu Singapura atau disebut juga penyakit tangan kaki dan mulut (Hand, Foot, and Mouth Diseases) ini.
Pertama kali Flu Singapura ditemukan di Toronto, Kanada pada tahun 1957. Diberikan nama “Flu Singapura” karena gejalanya yang mirip dengan flu dan Singapura menjadi wilayah dengan kasus terbanyak.
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (17/05/2022), Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman sekaligus dokter spesialis kulit dan kelamin di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Ismiralda Oke Putranti menjelaskan, HFMD ini sering terjadi pada peralihan musim.
“Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak dan mudah menular. Kejadiannya meningkat terutama pada peralihan musim,” kata dokter Oke.
Penyebab utama dari penyakit Flu Singapura ini adalah virus coxsackie A16 dan enterovirus 71.
Melansir laman IDAI, adapun gejala utama penyakit tangan, kaki, dan mulut atau Flu Singapura yang muncul adalah sebagai berikut.
1. Diawali dengan demam dan nyeri tenggorokan atau susah menelan
Baca Juga: 5 Fakta Tentang Flu Singapura, Bisa Munculkan Lepuh Pada Kulit Anak
2. Nafsu makan anak menurun
3. Anak tidak enak badan atau mengeluh nyeri
4. Muncul bintik-bintik merah di rongga mulut satu atau dua hari setelah demam dan pecah menjadi sariawan
5. Ada juga ruam pada kulit dan bintik merah di telapak tangan serta kaki
Orang dewasa bisa tertular?
Spesialis pengobatan keluarga Neha Vyas, MD menjelaskan, anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan mengalami penyakit Flu Singapura, terutama yang berada di tempat penitipan anak.
Namun, orang dewasa pun juga memiliki risiko yang sama dan bisa mengalami gejala yang serupa dengan anak-anak. Mengingat virusnya yang mudah menyebar.
Virus penyebab penyakit tangan, kaki, dan mulut bisa menyebar saat seseorang melakukan kontak dekat, menghirup droplet dari orang yang terinfeksi, dan menyentuh benda yang sudah terkontaminasi lalu memasukkan tangan ke mulut.
“Alasan lain mengapa penyakit ini sangat mudah menular adalah karena Anda dapat menularkannya kepada orang lain sebelum muncul gejala karena tidak menyadari bahwa sedang sakit,” kata dokter Vyas dilansir dari Cleveland Clinic.
Baca Juga: Banyak Macamnya, Kenali 6 Jenis Flu dan Gejala yang Sering Muncul
Pengobatan Flu Singapura
Cara mengatasi Flu Singapura yang tepat adalah dengan beristirahat. Gejala yang muncul biasanya akan membaik dalam waktu tujuh hingga 10 hari.
Saat di rumah, orangtua dapat memberikan anak es krim atau es batu, untuk meredakan rasa nyeri di mulutnya. Bisa juga dengan minuman yang dingin, seperti susu ataupun air putih.
Berikan anak makanan dengan tesktur yang lembut, sehinga tidak perlu terlalu banyak mengunyah. Lalu setelah makan, jangan lupa untuk kumur-kumur menggunakan air hangat.
Baca Juga: Flu Singapura Gejalanya Mirip Covid-19, Cegah dengan Rajin Cuci Tangan
Jika anak sudah bisa berkumur tanpa menelan, berikan air garam. Lakukan metode berkumur beberapa kali untuk membantu mengurangi nyeri dan peradangan di mulut, serta tenggorokan akibat FHMD.
Komplikasi
Meskipun jarang terjadi, tapi Flu Singapura bisa menimbulkan komplikasi seperti dehidrasi karena kurang cairan akibat sakit saat menelan dan hilangnya beberapa kuku di kaki ataupun tangan.
Selain itu, ada juga risiko kondisi berbahaya seperti meningitis dan pembengkakan otak (ensefalitis).
Baca Juga: 6 Penyakit Infeksi Mulut Paling Sering Terjadi, Penderita Bisa Ompong Total
Source | : | Kompas.com,Cleveland Clinic,idai.or.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar