Penggunaan antiseptik pada vagina cukup dua minggu sekali, yaitu di pertengahan siklus menstruasi.
Jika berlebih justru berbahaya bagi kesehatan vagina.
* Cara tradisional seperti air hangat rebusan daun sirih, juga bisa digunakan untuk membersihkan organ kewanitaan atau vagina.
Tapi sama, aturannya tidak sering, cukup dua minggu sekali.
Kedua, kebiasaan hari-hari
* Hati-hati cebok di tempat umum.
Baca Juga: Pasien Hapatitis Akut Sembuh Tidak Akan Tularkan Penyakit, Tapi Bisa Kembali Tertular
Di toilet umum, gunakan air kemasan untuk membersihkan organ kewanitaan atau cukup lap dengan tisu.
* Jika menggunakan tisu basah, pastikan kesterilannya.
Saat ditaruh dalam tas, pastikan kemasan tisu basah dalam keadaan tertutup.
Tisu basah yang kemasannya terbuka dapat terkontaminasi dengan barang-barang lain yang ada dalam tas.
* Setelah dibasuh, keringkan vagina dengan handuk lembut atau tisu.
Jangan biarkan vagina dalam keadaan lembap karena bisa memicu tumbuhnya jamur dan kuman.
* Hindari celana dalam dari bahan nilon. Bahan katun lebih baik karena menyerap keringat.
* Jangan memberi bedak pada daerah vagina, karena bisa menimbulkan keganasan (kanker) di indung telur.
* Sebelum dan sesudah melakukan sanggama, baik suami maupun istri agar menjaga kebersihan organ intimnya.
Baca Juga: 5 Makanan dan MInuman Ini Tinggi Purin, Bisa Sebabkan Asam Urat Kumat
* Begitu ada keluhan keputihan (yang berbau) dan bukan alamiah, segera periksakan ke dokter.
* Hentikan kebiasaan menahan kencing. Karena ditahan, tanpa sadar, air kencing menetes di celana.
Ingat, air seni ini merupakan lahan subur tempat tumbuhnya kuman(*)
Artikel ini telah publish di nakita.id, dengan judul; Cara Membersihkan Organ Kewanitaan
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar