Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Selasa (17/5) lalu, sedang berkoordinasi dengan pejabat kesehatan Inggris dan Eropa mengenai wabah baru tersebut.
"Kita benar-benar perlu lebih memahami tingkat cacar monyet di negara-negara endemik, untuk benar-benar memahami berapa banyak yang beredar dan risiko yang ditimbulkannya bagi orang-orang yang tinggal di sana, serta risiko ekspor," kata ahli epidemiologi penyakit menular WHO Dr. Maria Van Kerkhove, seperti dilansir Channel News Asia.
Kasus pertama di Inggris adalah seseorang yang melakukan perjalanan dari Nigeria, meskipun infeksi selanjutnya mungkin melalui penularan komunitas, menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) dalam sebuah pernyataan.
"Kasus terbaru ini, bersama dengan laporan kasus di negara-negara di seluruh Eropa, menegaskan kekhawatiran awal kami bahwa mungkin ada penyebaran cacar monyet di dalam komunitas kami," kata Kepala Penasihat Medis UKHSA Dr Susan Hopkins, seperti dikutip Channel News Asia.
WHO mengungkapkan, sedang menyelidiki banyak kasus yang dilaporkan terjadi pada orang-orang yang mengidentifikasi diri sebagai gay, biseksual, atau laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.
"Kami melihat penularan di antara pria yang berhubungan seks dengan pria," kata Asisten Direktur Jenderal WHO Dr. Soce Fall, seperti Channel News Asia lansir.
"Ini adalah informasi baru yang perlu kami selidiki dengan benar, untuk memahami lebih baik dinamika penularan lokal di Inggris dan beberapa negara lain," imbuhnya.
Baca Juga: Dua Kakak Beradik Wajahnya Jadi Aneh Seperti Ini, Awalnya Panas Tinggi dan Kejang Saat Usia 8 Tahun
Penularan virus monkeypox
Dilansir GridHEALTH.id dari NHS.uk, cacar monyet merupakan infeksi langka yang menyebar melalui hewan liar di bagian barat atau tengah Afrika.
Cacar monyet diperkirakan menyebar melalui hewan-hewan pengerat, misalnya saja tikus, mencit, dan tupai.
Seseorang bisa tertular cacar monyet jika dia digigit atau menyentuh darah, cairan tubuh, bintik-bintik, lecet, atau koreng dari hewan yang terinfeksi.
Source | : | Channelnewsasia,GridHEALTH.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar