GridHEALTH.id - Dengan pilihan karir dan komitmen pekerjaan akhir-akhir ini, banyak wanita menunda hamil.
Sebagian besar dari kita menyadari bahwa hamil setelah usia 35 membuat kita dan anak berisiko mengalami banyak komplikasi, tetapi tahukah bahwa perbedaan usia wanita dengan pasangan juga memainkan peran besar dalam kesehatan anak?
Sebuah penelitian besar yang melibatkan 5,7 juta anak di lima negara mengatakan anak-anak yang lahir dari ibu remaja dan ayahnya paruh baya (yang orangtuanya memiliki perbedaan usia yang jauh) berisiko mengembangkan gangguan spektrum autisme (autism spectrum disorder/ASD).
Studi ini juga menegaskan bahwa orangtua yang lebih tua berisiko lebih tinggi memiliki anak dengan ASD yang ditandai dengan penghindaran sosial, perilaku berulang dan kesulitan berkomunikasi.
"Ketika kami pertama kali melaporkan bahwa usia ayah yang lebih tua meningkatkan risiko autisme, kami menyarankan bahwa mutasi mungkin menjadi penyebabnya.
Penelitian genetik kemudian menunjukkan bahwa hipotesis ini benar," kata salah satu peneliti, Abraham Reichenberg, yang neuropsikolog dan ahli epidemiologi dengan Icahn School of Medicine di Mount Sinai, di New York City, Amerika Serikat.
Dalam penelitian ini, mereka menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa risiko autisme dikaitkan dengan orangtua dengan gap usia yang jauh. "Penelitian di masa depan harus melihat ini untuk memahami mekanismenya," kata Reichenberg.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Psychiatry, mengamati tingkat autisme di antara 5.766.794 anak-anak,termasuk lebih dari 30.000 penyandang autisme, di Denmark, Israel, Norwegia, Swedia dan Australia Barat.
Anak-anak itu lahir antara 1985 dan 2004, dan para peneliti menindaklanjuti perkembangan mereka hingga 2009, memeriksa catatan kesehatan nasional untuk diagnosis autisme. Ini hasilnya;
Baca Juga: Pernikahan Beda Usia Terpaut Hingga 31 Tahun Rentan Alami Masalah Kesehatan Ini
Baca Juga: Kesehatan Gigi, 5 Kesalahan Menyikat Gigi yang Umum Dilakukan
- Tingkat autisme 66% lebih tinggi di antara anak-anak yang lahir dari ayah berusia di atas 50 tahun daripada di antara mereka yang lahir dari ayah berusia 20-an. Tingkat autisme 28 % lebih tinggi ketika ayah berusia 40-an dibandingkan 20-an.
- Tingkat autisme 15% lebih tinggi pada anak-anak yang lahir dari ibu berusia 40-an, dibandingkan dengan mereka yang lahir dari ibu berusia 20-an.
- Tingkat autisme 18% lebih tinggi di antara anak-anak yang lahir dari ibu remaja daripada di antara mereka yang lahir dari ibu berusia 20-an.
- Tingkat autisme meningkat lebih tinggi ketika kedua orangtua lebih tua, sejalan dengan apa yang diharapkan jika usia masing-masing orang tua berkontribusi pada risiko.
- Tingkat autisme juga meningkat dengan melebarnya kesenjangan antara usia kedua orangtua. Angka ini tertinggi ketika ayah berusia antara 35 dan 44 tahun dan pasangan mereka 10 tahun atau lebih muda.
Baca Juga: Terapi Jeruk Nipis Bukan Cuma Airnya, Kulitnya Juga Bermanfaat Untuk Mengatasi Ketombe di Rambut
Baca Juga: 9 Hal yang Dilakukan Penyandang Diabetes Untuk Melindungi Kakinya Agar Tak Terjadi Luka
Baca Juga: Setelah Operasi Implan Payudara, Masih Bisakah Menyusui ASI? Ini Jawaban Ahli
- Hasil ini menunjukkan bahwa beberapa mekanisme berkontribusi pada hubungan antara usia orangtua dan risiko ASD, para penulis menyimpulkan. (*)
Source | : | Reuters,WebMD |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar