GridHEALTH.id - Operasi jantung, seperti pemasangan ring, ablasi hingga by-pass telah menolong jutaan orang di seluruh dunia yang mempunyai gangguan jantung.
Setelahnya, para pasien ini tentu ingin menikmati kembali kehidupan normal. Termasuk berolahraga, dan tentu saja bagaimana menjalani kehidupan seksualnya pasca operasi.
Dr Tilak Suvarna, ahli jantung intervensi dan Kepala Kardiologi, Asian Heart Institute, di Mumbai, India, memberikan jawaban pada sejumlah pertanyaan tentang seks setelah operasi jantung:
Kapan seseorang bisa berhubungan seks setelah operasi?
Kita harus menunggu setidaknya 4-6 minggu setelah operasi selesai. Dalam kasus operasi by-pass, pasien harus menunggu sampai lukanya sembuh.
Apakah ada tindakan pencegahan yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah hubungan seksual?
Salah satu hal terpenting adalah istirahat yang cukup pada saat melakukan aktivitas seksual. Anda harus menghindari lingkungan yang tidak dikenal dan pasangan yang tidak dikenal.
Jika itu adalah pasangan tetap, itu seharusnya tidak menimbulkan masalah. Tetapi jika itu adalah pasangan baru, terutama seseorang yang lebih muda, maka ada kemungkinan lebih banyak kecemasan dan detak jantung meningkat.
Kebanyakan orang yang menderita serangan jantung saat berhubungan seks adalah pria yang memiliki pasangan yang lebih muda dan tidak dikenal.
Baca Juga: 7 Obat Penyakit Jantung Umum Digunakan, Ini Manfaat dan Dosisnya
Baca Juga: 10 Tanda Gangguan Kesehatan Mental yang Perlu Diketahui, 5 Selebriti Indonesia Mengalami
Faktor penting lainnya adalah menghindari makanan berat dan alkohol sebelum berhubungan seks. Lebih penting lagi, seseorang harus menghindari posisi yang membatasi pernapasan.
Tanda-tanda peringatan apa yang harus diwaspadai saat berhubungan seks?
Tanda-tanda yang paling mencolok adalah sesak napas, keringat berlebih, dan pusing. Semua tanda di atas menunjukkan bahwa tekanan darah seseorang sedang turun dan harus dihentikan.
Obat terbaik adalah istirahat dan minum sorbitrate jika orang tersebut diketahui menderita angina.
Orang-orang percaya bahwa jika pasien jantung dapat menaiki tangga setelah operasi, dia siap untuk berhubungan seks. Apakah ini benar?
Ya, ini benar, tetapi sebenarnya ini adalah dua anak tangga, bukan satu. Tapi itu adalah pernyataan umum yang dibuat, dari penelitian yang dilakukan pada pria muda atau paruh baya yang sehat.
Jadi, penelitian ini menyatakan bahwa pria yang bisa menaiki dua anak tangga tanpa merasa tidak nyaman bisa berhubungan seks, karena itulah jenis stres yang ada di hati seseorang saat berhubungan seks.
Tetapi ini berbeda dari individu ke individu, terutama pada orang tua. Karena orang yang lebih tua mengalami orgasme yang lemah, mereka cenderung mengerahkan lebih banyak tenaga ke tingkat yang lebih besar untuk mencapai klimaks.
Apakah operasi jantung mempengaruhi kejantanan seorang pria?
Baca Juga: Kenali Gejala dan Cara Mencegah Penyakit Mata Akibat Diabetes
Baca Juga: Bernyanyi Ternyata Bisa Cepat Atasi Depresi Pasca Melahirkan, Studi
Tidak. Tapi, kami memiliki pasien yang datang kepada kami setelah operasi dan mengatakan bahwa libido mereka hilang atau melemah.
Tetapi mungkin ada alasan lain untuk itu seperti obat-obatan yang mereka minum, tetapi lebih sering karena psikologis.
Mereka takut mereka mungkin mendapat serangan jantung saat berhubungan seks atau bahwa mereka khawatir bahwa mereka mungkin tidak dapat memuaskan pasangannya.
Sejujurnya, hanya 1% orang yang meninggal karena serangan jantung saat berhubungan seks, jadi sebagian besar ketakutan mereka tidak berdasar.
Penelitian pada pasien membutikan, operasi jantung itu sendiri tidak mempengaruhi libido atau ereksi seseorang.
Baca Juga: Step by Step, Begini Cara Tepat Saat Mengobati Luka Diabetes
Baca Juga: Belajar Mengendalikan Emosi Negatif yang Dapat Memicu Stroke
Jadi pengencer darah dan obat lain tidak menyebabkannya?
Tidak, pengencer darah tidak dapat menyebabkan masalah pada libido seseorang. Tapi ada obat tekanan darah tertentu yang bisa menyebabkan hilangnya libido.
Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa itu lebih bersifat psikologis daripada fisiologis. Disfungsi ereksi mungkin disebabkan pada orang yang menderita kondisi lain seperti diabetes tetapi bukan karena operasi jantung. (*)
Source | : | Medical News Today,American Heart Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar