Studi dari King's College di London beranggapan bahwa partikel mikroplastik yang menumpuk bisa menjadi racun yang merusak sistem kekebalan tubuh dan keseimbangan usus manusia.
Salah satu cara untuk melindungi diri dari kondisi tersebut dengan mengubah gaya hidup.
Mengenai hal tersebut pakar teknologi lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Enri Damanhuri menganggap, kemasan galon air minum isi ulang selama ini telah menjadi solusi penyediaan air minum yang ramah lingkungan di Indonesia.
Pasalnya, kemasan galon isi ulang bisa digunakan secara berulang dan praktis. Jadi praktik dalam penggunaan dan kesehatan, bagi manusia juga lingkungan.
Dengan begitu, botol isi ulang tanpa menimbulkan potensi timbulnya persoalan sampah plastik baru yang dapat menganggu lingkungan.
Menurut Enri, kemasan galon isi ulang justru dapat menjadi solusi karena di Indonesia memang belum banyak tersedia infrastruktur air siap minum atau (tap drinkable water) seperti di sejumlah negara maju.
Kalau tiba-tiba penggunaan galon isi ulang tidak bisa digunakan lagi, ia mempertanyakan penggantinya.
Baca Juga: 6 Cara Mencegah Cacar Monyet, Utamanya Menular dari Kontak Fisik
"Jangan kita kembali jungkir balik lagi. Sementara kita semua sepakat untuk mengurangi pencemaran sampah plastik di lingkungan, tidak lagi menggunakan single-use plastic (plastik sekali pakai)," ujarnya dalam siaran kepada wartawan di Jakarta, Jumat (27/5/2022), dilansir dari Republika (27/05/2022).
Menurutnya setiap kemasan memiliki keunggulan sendiri dari segi pertimbangan ketahanan, keamanan, maupun keramahan terhadap lingkungan, seperti kemampuan untuk digunakan kembali sehingga tidak menimbulkan limbah plastik yang mengancam lingkungan.
"Penting menjadi perhatian juga adalah bagaimana perlakukan kita terhadap kemasan plastik itu setelah kita konsumsi air minumnya," jelasnya.(*)
Baca Juga: Indonesia Disarankan Suntikan Vaksin Covid-19 Dosis ke 4, Ini Jawaban Kemenkes
Source | : | Gridhealth,MI-sampah plastik,Republika-sampah plastik,Kemdikbud-sampahplastik |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar