GridHEALTH.id - Seks saat hamil masih menjadi PR tersendiri bagi banyak perempuan di Indonesia.
Pasalnya masih banyak ibu yang takut melakukan seks saat hamil.
Malah kalaupun mau melakukan seks, takut mencapai orgasme.
Pasalnya takut keguguran saat oragasme terjadi.
Benarkah demikian?
Intinya hubungan intim saat menjalani kehamilan normal (tanpa komplikasi) sangatlah aman dilakukan.
Apabila dokter kandungan sudah memberikan ‘lampu hijau’, buat apa lagi takut akan menyakiti si jabang bayi.
Melansir dari The Bump, berikut 5 mitos hubungan intim saat hamil yang tidak perlu lagi dipercayai.
1. Hubungan intim bisa menginduksi persalinan
Baca Juga: Ketombe Sebabkan Rambut Rontok? Lakukan Ini untuk Membasminya
Ya, benar Moms akan mendapatkan kontraksi usai melakukan seks, dan itu terjadi karena hormon yang dibawa oleh air mani pasangan.
Jika kalian melakukan hubungan intim mendekati hari persalinan, maka kontraksinya akan terasa lebih. Namun, ini bukan berarti bisa menginduksi persalinan.
Memang benar hormon yang sama seperti di air mani, yaitu hormon prostaglandin, digunakan untuk menginduksi persalinan di rumah sakit, tapi yang digunakan para dokter adalah versi sintetiknya dengan konsentrasi lebih tinggi ketimbang yang ada di air mani.
Jika air mani pria memiliki konsentrasi yang sama tingginya, maka dokter akan menyarankan semua pasien untuk menjauhi hubungan seks selama masa kehamilan.
2. Penetrasi bahayakan janin
Apakah Moms tahu kalau vagina akan melonggar saat hubungan seks berlangsung?
Vagina akan secara alami menciptakan jeda beberapa sentimeter antara penis dan serviks (gerbang masuk ke uterus), dan hal ini juga berlaku jika si pria memiliki ‘Mr. P’ yang besar sekalipun.
Plus, serviks akan ditutup dan disegel dengan lendir tebal untuk melindungi si bayi.
Dan bayi kita berada di kantung ketuban di dalam uterus untuk menjaga bayi tetap aman dan nyaman.
Baca Juga: Penyakit Hati, Jantung dan Diabetes Bisa Disebabkan Kelebihan Zat Besi
3. Pendarahan usai berhubungan intim tanda kerusakan pada janin
Timbulnya sedikit bercak darah mungkin akan membuat kita panik, tapi jangan takut jika bercak tersebut timbul selama atau sesudah melakukan hubungan seks.
Itu adalah hal yang sangat umum terjadi, dan ada penjelasannya.
Selama masa kehamilan, serviks menjadi sangat lentur, lembut, dan sensitif terhadap sentuhan apapun dan bisa sebabkan pendarahan.
Tidak perlu khawatir jika itu bukan pendarahan yang berlebihan.
4. Orgasme sebabkan keguguran
Sedikit kram yang dirasakan usai melakukan hubungan seks adalah hal yang benar-benar normal.
Itu hanyalah akibat otot dari uterus yang mengencang sedikit.
Selama kalian tidak menjalani kehamilan dengan risiko tinggi, kontraksi ini tidak akan sebabkan masalah apapun.
Ada dua tipe kontraksi, dan yang dirasa selama dan setelah orgasme bukanlah tipe kontraksi yang bisa sebabkan keguguran.
Jangan samakan kontraksi saat orgasme dengan kontraksi saat persalinan, yang akan menyakitkan dan datang secara berkala (setiap 3-5 menit).
Sedangkan kontraksi usai orgasme hanya timbulkan nyeri ringan dan akan hilang.(*)
Baca Juga: Anemia Pada Ibu Hamil Berbahaya, Dokter Sarankan Ini untuk Mencegahnya
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar