GridHEALTH.id - Cacar monyet disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis.
Virus Ini pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958, sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970.
Penularan cacar monyet melalui kontak erat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi virus.
Juga melalui darah, air liur, cairan tubuh, Lesi kulit atau cairan pada cacar, kemudian droplet pernapasan.
Masa inkubasi cacar monyet biasanya 6 sampai 16 hari tetapi dapat mencapai 5 sampai 21 hari.
Fase awal gejala yang terjadi pada 1 sampai 3 hari yaitu demam tinggi, sakit kepala hebat, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas.
Pada fase erupsi atau fase paling infeksius terjadinya ruam atau lesi pada kulit biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Secara bertahap mulai dari bintik merah seperti cacar makulopapula, lepuh berisi cairan bening (blister), lepuh berisi nanah (pustule), kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.
“Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok,” ucap Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, dalam rilisnya yang diinformasikan melalui laman SehatNegeriku (24/05/2022).
Baca Juga: Kebiasan Menarik Rambut Hingga Bunyi untuk Atasi Pusing Bisa Sebabkan Pendarahan
Kasus Cacar Monyet
Hingga 26 Mei, total ada 257 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi dan 120 kasus cacar monyet yang dicurigai telah dilaporkan dari 23 negara anggota yang tidak endemik virus.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar