GridHEALTH.id - Virus Covid-19 sempat menggemparkan dunia pada awal kemunculannya, meskipun sebenarnya virus ini bukan menjadi satu-satunya virus yang dihadapi manusia sepanjang peradaban.
Beragam virus lainnya juga telah tercatat dalam sejarah kedokteran di dunia beserta dengan vaksin sebagai salah satu penangkal yang digunakan dalam penyebaran virus, khususnya di dunia medis.
Seiring dengan penilitian yang dilakukan dunia medis, dunia herbal juga memberikan opsi lain dalam mencegah penyebaran virus.
Pada dasarnya, obat herbal telah digunakan sejak jaman dahulu sebagai langkah untuk dan banyak.
Beragam tumbuhan herbal diketahui mampu menaikkan imunitas, sehingga dijadikan salah satu opsi sebagai langkah pencegahan.
Berikut 7 bumbu dapur yang mudah ditemui dan menjadi rekomendasi sebagai penambah imunitas untuk menangkal virus:
1. Kunyit
Kunyit atau dikenal dengan nama latin Curcuma Longa L. merupakan bagian dari famili jahe (Zingiberaceae) yang biasa tumbuh di daerah Asia Tenggara dan India, kemampuan yang dimilikinya adalah menghambat pertumbuhan dan replikasi virus, sehingga dianggap ideal sebagai kandidat obat antivirus.
Beberapa penelitian telah menunjukkan kunyit memiliki manfaat seperti anti-inflamasi, anti-neoplastik, anti-angiogenik, tanpa menimbulkan efek samping dan sudah dinyatakan aman oleh Food Drug Administration (FDA).
Baca Juga: Immunomodulator Herbal Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Anak di Masa Pandemi Covid-19
Dosis penggunaan kunyit sebagai bahan meningkatkan imunitas umumnya hingga 12g per hari.
2. Jahe
Jahe memiliki nama latin Zingiber Officinale dan termasuk ke dalam famili Zingiberaceae sama seperti anggota famili lainnya yang cukup dikenal, yaitu kunyit, kapulaga, dan lengkuas.
Selain kandungan manfaat yang dimilikinya, jahe direkomendasikan sebagai bahan penambah imunitas karena keberadaannya yang mudah didapatkan, khususnya di daerah Asia Tenggara.
Telah terbukti dalam banyak penelitian, bahwa jahe dan senyawa bioaktifnya menunjukkan aktivitas antivirus yang efektif terhadap berbagai virus, antara lain SARS-CoV-2, virus Influenza, virus Herpes simpleks, virus Human respiratory syncytial virus, virus Chikungunya, dan sebagainya.
Dosis 100ml dianggap sebagai dosis yang efektif untuk digunakan.
3. Kayu Manis
Cinnamomum Cassia, nama latin dari kayu manis merupakan spesies pohon aromatik dari famili Lauraceae yang dikenal dengan bumbu populer sehari-hari dan telah digunakan selama beribu tahun di berbagai negara.
Kondisi perut kembung, diare, sakit gigi, demam, pilek, sakit kepala, keputihan, dan amenore, serta mencegah infeksi tenggorokan merupakan beberapa penyakit yang bisa diredam menggunakan kayu manis.
Kandungan akan cinnamaldehyde dan eugenol yang menjadikan kayu manis memiliki efek antibakteri.
Beberapa penilitian juga menunjukkan efek antimikroba, antivirus, antijamur, antioksidan, antihipertensi, antidiabetes, antitumor, imunomodulator, dan gastroprotektif diberikan oleh kayu manis.
4. Cengkeh
Nama latin dari cengkeh adalah Syzygium Aromaticum dengan famili Myrtaceae telah dikonfirmasi keamanannya oleh FDA dalam penggunaan kuncup cengkeh, minyak cengkeh, eugenol, dan oleoresin sebagai suplemen makanan.
Umumnya digunakan sebagai pengobatan antiseptik pada penyakit menular karena antimikroba terhadap bakteri mulut.
5. Lada Hitam
Piper Nigrum atau lada hitam merupakan bagian dari famili Piperaceae dan terkenal dengan baunya yang menyengat hingga disebut sebagai raja rempah-rempah, banyak dijumpai di daerah tropis seperti Indonesia, Brazil, dan India.
Senyawa bioaktif yang dimiliki lada hitam sering digunakan sebagai bahan obat, pengawet, dan wewangian.
Lada hitam mengandung piperin alkaloid utama yang dikenal memiliki banyak sifat farmakologis yang menarik seperti antihipertensi, anti-Alzheimer, antidepresan, antiplatelet, antiinflamasi, antioksidan, antipiretik, antitumor, antiasthmatic, analgesik, antimikroba, dan seterusnya.
Baca Juga: 6 Daun-daunan Ini Ternyata Efektif Menurunkan Kolesterol, Boleh Dicoba
6. Brotowali
Tanaman brotowali dikenal dengan nama latinnya, Tinospora Cordifolia yang merupakan anggota dari famili Menispermaceae biasa dijumpai di negara Asia, tanaman ini dapat dimanfaatkan mulai dari daun, batang, akar, bunga, dan bijinya karena mengandung aktivitas farmakologis yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Beberapa penyakit dilakukan terapi menggunakan tanaman ini, antara lain penyakit kuning, gangguan saluran kemih, penyakit kulit, anemia, diabetes, peradangan, kondisi alergi, dan lainnya.
Ekstrak kasar batang kering brotowali bahkan menunjukkan mampu melawan virus herpes simpleks yang telah dievaluasi melalui uji MTT.
7. Bawang Putih
Bawang putih (Allium Sativum L.) adalah bagian dari famili Liliaceae, berasal dari daerah Asia dan sudah mulai banyak dibudidayakan di negara lain, seperti Cina, Eropa, dan Meksiko, khasiatnya juga sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu.
Bentuk dari tanaman ini adalah umbi dengan tinggi tanaman 25 hingga 70 cm dan bagian bunganya inilah yang biasa dijadikan sebagai bahan bumbu serta penyedap makanan.
Selain dapat meningkatkan cita rasa pada makanan, bawang putih juga memiliki nilai gizi yang tinggi dan membantu gangguan pencernaan, serta terdapat efek farmakologis dengan nilai efek samping rendah, seperti antiinflamasi, antioksidan, antijamur, dan sebagainya.
Kandungan allicin yang diproduksi oleh enzim alliinase bawang putih juga memberikan manfaat untuk menangkal virus.(*)
Source | : | Healthline,ncbi.nlm.nih.gov |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar