“Jika kamu sakit dan mengalami cacar monyet, tunda bepergian dengan transportasi umum sampai dinyatakan bersih (virusnya) oleh tenaga profesional atau pejabat kesehatan masyarakat,” kata CDC.
Lembaga kesehatan tersebut sebelumnya juga meminta para turis memakai masker untuk mencegah cacar monyet.
Namun, aturan itu dicabut karena takut menimbulkan kebingungan terkait penularan penyakit yang biasanya terjadi dari kontak dekat.
“Kemarin, CDC menghilangkan rekomendasi masker dari Aturan Kesehatan Perjalanan monkeypox karena menyebabkan kebingungan,” kata juru bicara CDC, Selasa (7/6/2022), dikutip dari Reuters.
Seruan pemakaian masker dilakukan karena dapat mencegah berbagai penyakit, termasuk cacar monyet.
Meski penularan di tempat umum masih jarang, tapi disarankan untuk segera datang ke fasilitas kesehatan jika muncul ruam tiba-tiba di tubuh.
Baca Juga: Wabah Cacar Monyet, WHO Tidak Yakin Penyebaran Virus Dapat Dibendung
Infeksi cacar monyet terus berkembang sejak kasus pertama yang ditemukan di Inggris dan menggegerkan dunia.
Di Amerika Serikat sendiri, sudah ada 30 kasus cacar monyet yang terdeteksi di California, Colorado, Washington D.C, Florida, Hawaii, Massachusetts, New York, Georgia, Pennsylvania, Utah, Virginia, dan negara bagian Washington.
Pada kasus terbaru, rata-rata tertular dari hubungan seks yang dilakukan sesama pria. Namun CDC menegaskan, bahwa penularan bisa terjadi dengan cara lain.
Seperti menyentuh luka orang yang terinfeksi, memegang koreng, atau terkena cairan tubuh.
Cacar monyet juga bisa menyebar melalui sekresi pernapasan selama berbicara sambil tatap muka dalam waktu yang lama.(*)
Baca Juga: WHO: Ada 780 Kasus Cacar Monyet di Dunia, Rata-rata Dialami Pria Gay
Source | : | Reuters,Live Science |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar