GridHEALTH.id - Bercinta seharusnya terasa nyaman, bagi setiap pasangan suami istri.
Namun kenyataannya, tidak semua merasakan hal tersebut. Terkadang, wanita merasa tidak nyaman ketika sedang bercinta.
Salah satu pemicu utamanya adalah karena kekeringan vagina, yang akhirnya membuat hubungan intim terasa menyakitkan.
Dilansir dari OncoLink, kekeringan vagina terjadi akibat berkurangnya lubrikasi di organ intim yang disebabkan oleh kekurangan estrogen atau ada perubahan pada jaringan vagina.
Karena kondisi ini, tak jarang beberapa wanita menggunakan cairan pelumas untuk membuat hubungan seksual jadi lebih nyaman.
Ada yang bisa di beli di konter obat bebas, ada juga wanita yang menggunakan pelumas alami seperti minyak kelapa.
Melansir Health, menggunakan minyak kelapa sebagai pelumas dapat meningkatkan sensasi, pasangan lebih tahan lama, dan tentunya kenyamanan.
“Memang, minyak kelapa adalah minyak nabati yang diekstraksi dari daging kelapa matang (dan) memiliki banyak kualitas yang baik, sangat melembabkan dan memiliki sifat antimikroba, serta antijamur alami,” kata Nita Landry, MD, seorang obgyn di Los Angeles.
Dibandingkan dengan pelumas berbasis silikon dan air, minyak kelapa tidak akan menggumpal dan tahan lama.
Baca Juga: Keunikan Vagina yang Tidak Diketahui Pria, juga Tak Disadari Wanita
Beresiko menyebabkan infeksi jamur vagina
Minyak kelapa memang dapat melembabkan secara maksimal. Namun, tidak semua wanita bisa menggunakannya.
Wanita yang berisiko mengalami infeksi vagina, seperti infeksi jamur, sebaiknya tidak menggunakan bahan ini sebagai pelumas.
“Karena minyak kelapa bersifat antibakteri dan antijamur, berpotensi mengganggu keseimbangan pH di vagina dan menyebabkan infeksi jamur,” jelas Landry.
Menurut OASH, infeksi jamur vagina merupakan kondisi wajar yang mungkin dialami oleh para wanita.
Infeksi dipicu oleh jamur Candida yang tumbuh berlebihan di organ intim. Sebenarnya di vagina sudah ada sedikit jamur yang tidak menyebabkan masalah.
Namun, jika jumlah jamurnya terus bertambah, maka bisa menyebabkan infeksi.
Infeksi jamur vagina umumnya menimbulkan gejala seperti sensasi terbakar, gatal, dan ada keputihan abnormal.
Gejala infeksi vagina mirip dengan masalah organ intim lain, seperti penyakit infeksi menular seksual (IMS) lainnya.
Pengobatan infeksi jamur vagina menggunakan obat anti jamur, yang bentuknya bisa berupa cream, tablet, atau pun salep sesuai resep dokter.
Baca Juga: Bau Tidak Sedap pada Vagina Sirna Hanya dengan 5 Makanan Ini
Source | : | Health,OASH - Office on Woman's Health,OncoLink |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar