"Kita tanya awalnya ga dijawab, malah pelanggan disitu yang jawab. Rupanya bener aja, dendeng yang dijual rupanya ga halal, dan berbahan dasar babi." ungkapnya.
Saat dikonfirmasi Serambinews.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (12/6/2022), Raji membenarkan terkait informasi yang dia sampaikan dalam unggahannya tersebut.
Adapun lokasi usaha kuliner yang menjual makanan non halal dengan membawa nama Aceh itu, Kata Raji, berlokasi di Pasar Muara Karang, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
"Sekarang beberapa postingan mereka di instagram , yg berhubungan dengan 'babi' sudah banyak di hapus," ujar Raji, dilansir dari Serambinews.com, Minggu (12/06/2022).
"Sebelumnya 298 post. Sekarang tersisa 241," sambungnya.
Daging Babi Cocok Dibuat Rendang
Prihal daging babi, memang berisiko bagi kesehatan jika dikonsumsi.
Baca Juga: Jerman Peringatkan Infeksi Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Lebih Cepat, Waspada di Musim Panas
Menueut dosen Prodi Gizi Kesehatan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Harry Freitag, daging babi dianggap berbahaya lantaran ada potensi terinfeksi cacing pita.
"Jadi, daging babi memiliki risiko tinggi mengandung parasit Trichinella spiralis atau roundworm, Taenia solium atau tapeworm, dan Toxoplasma gondii," ujar Harry seperti dikutip Kompas.com, Rabu (13/5/2020).
Menurutnya, pada daging babi memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan daging lainnya. Meskipun hal ini bergantung pada negara, infeksi cacing ini juga dapat dideteksi di negara maju.
Source | : | SerambiNews-nasi uduk aceh,Kumparan-B2 |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar