GridHEALTH.id - Setelah heboh restorant Padang degan menu non halal. Kini muncul kembali nasi uduk Aceh non halal.
Nasi uduk non halak tersebut menyediakan menu dendeng daging babi.
Tapi tahukah ternyata daging Babi alias B2 paling bener dimasak rendang.
Sebab daging babi alias B2 dengan dimasak menjadi rendang bisa membunuh bakteri dan parasit yang terkandung di dalam daging babi.
Sebelum membahas lebih jauh memgenai hal ini, masih hangat kasus soal Nasi Padang Babi?
Saat ini ada lagi hal baru yang serupa, sebuah usaha kuliner yang menyediakan menu makanan dari bahan dasar aging babi.
Seperti kasus sebelumnya, pemilik usaha kuliner ini juga menggunakan embel-embel daerah dalam penamaan atau brand untuk makanannya, yaitu Nasi Uduk Aceh.
Informasi soal menu kuliner berbahan dasar daging babi yang diberi nama Nasi Uduk Aceh ini pertama sekali diungkapkan oleh Muhammad Raji Firdana, seorang pegiat usaha kuliner Aceh di Jakarta.
Dalam sebuah unggahan di akun Instagramnya, @rajifirdana, Sabtu (11/6/2022), Raji mengungkapkan, bahwa dirinya secara tidak sengaja menemukan menu kuliner non halal yang membawa nama Aceh tersebut ketika hendak mencari sarapan bersama keluarganya.
Baca Juga: Ini Dia Vaksin Covid-19 yang Menurut FDA Efektif Bagi Bayi 6 Bulan Hingga Anak 17 Tahun
"Sambil buru2 langsung ke lokasi pasar muara karang, pas sampe di lokasi kita ga curiga sama sekali karena brand yang dimunculin kan 'Nasi Uduk Aceh'," tulisnya.
Namun saat ia masuk dan hendak memesan makanan, ia pun mulai curiga ketika melihat warna daging dendeng yang disediakan berbeda dengan yang biasa digunakan di menu makanan Aceh.
"Kita tanya awalnya ga dijawab, malah pelanggan disitu yang jawab. Rupanya bener aja, dendeng yang dijual rupanya ga halal, dan berbahan dasar babi." ungkapnya.
Saat dikonfirmasi Serambinews.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (12/6/2022), Raji membenarkan terkait informasi yang dia sampaikan dalam unggahannya tersebut.
Adapun lokasi usaha kuliner yang menjual makanan non halal dengan membawa nama Aceh itu, Kata Raji, berlokasi di Pasar Muara Karang, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
"Sekarang beberapa postingan mereka di instagram , yg berhubungan dengan 'babi' sudah banyak di hapus," ujar Raji, dilansir dari Serambinews.com, Minggu (12/06/2022).
"Sebelumnya 298 post. Sekarang tersisa 241," sambungnya.
Daging Babi Cocok Dibuat Rendang
Prihal daging babi, memang berisiko bagi kesehatan jika dikonsumsi.
Baca Juga: Jerman Peringatkan Infeksi Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Lebih Cepat, Waspada di Musim Panas
Menueut dosen Prodi Gizi Kesehatan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Harry Freitag, daging babi dianggap berbahaya lantaran ada potensi terinfeksi cacing pita.
"Jadi, daging babi memiliki risiko tinggi mengandung parasit Trichinella spiralis atau roundworm, Taenia solium atau tapeworm, dan Toxoplasma gondii," ujar Harry seperti dikutip Kompas.com, Rabu (13/5/2020).
Menurutnya, pada daging babi memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan daging lainnya. Meskipun hal ini bergantung pada negara, infeksi cacing ini juga dapat dideteksi di negara maju.
Sementara itu, dokter spesialis gizi klinik dari Mpchtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospital, Jakarta Selatan, dr Inge Permadhi juga mengungkapkan hal serupa terkait bahaya mengonsumsi daging babi.
"Daging babi juga berisiko menyebabkan infeksi parasit (parasitnya berupa cacing pita dan cacing Truchinella spiralis), sehingga tidak boleh dikonsumsi mentah atau setengah matang," ujar Inge dikutip Kompas.com, Rabu (13/5/2020).
Inge juga mewajibkan agar tidak terkena infeksi dari parasit, sebaiknya daging harus dimasak matang.
Hal inilah yang membedakan antara daging babi dengan daging sapi. Menurut Inge, daging sapi dapat dimakan setengah matang atau mentah.
Terkait penyakit yang disebabkan oleh cacing pita, dokter spesialis ahli gizi, DR dr Samuel Oetoro menjelaskan, ada sejumlah gejala yang timbul bagi seseorang yang terinfeksi parasit cacing pita.
"Ia akan susah gemuk, dan kekurangan sel darah merah," ujar Samuel kepada Kompas.com, Rabu (13/5/2020).
Baca Juga: Perubahan Pada Tubuh, Ini yang Terjadi Ketika Proses Menua Dimulai
Tapi jika daging B2 alias babi dimasak menjadi rendang, menurut pakar Kuliner dari Universitas Gadjah Mada, Dwi Larasatie Nur Fibri, dapat membunuh bakteri dan parasit yang banyak terdapat di dalam daging babi.
Pasalnya, teknik ini akan membuat daging dimasak dalam waktu yang lama, antara 4 sampai 5 jam menggunakan suhu rendah.
“Melihat dari segi mikrobiologisnya daging babi, itu kan dia lebih banyak mengandung bakteri dan parasit, sehingga teknik memasak ini bisa membuat semua bakteri dan parasitnya itu mati,” ujar Dwi Larasatie, dilansir dari Kumparan (12/06/2022).(*)
Baca Juga: Qigong Olah Fisik Cina Tradisional untuk Pengobatan dan Jaga Kesehatan
Source | : | SerambiNews-nasi uduk aceh,Kumparan-B2 |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar