Namun, makan terlalu banyak juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Melansir National Institute on Aging (NIA), setiap orang mempunyai jumlah kalori yang berbeda tergantung jenis kelamin dan aktivitas.
Misalnya saja pria dengan aktivitas tinggi butuh 2.400-2.600 kalori per hari, sedangkan yang aktivitasnya sedang hanya membutuhkan 2.200-2.400 kalori.
Begitu juga dengan wanita yang aktif, perlu 2.000-2.200 kalori per hari dan yang aktivitasnya tidak terlalu padat sekitar 1.800 kalori per harinya.
Ahli diet penelitian di MD Anderson Erma Levy menjabarkan beberapa efek samping jika makan terlalu banyak, seperti Ncess Nabati yang makan 15 menu dalam sehari.
1. Perut membesar melebihi ukuran normal dan membuat organ di dalamnya tertekan. Ini menyebabkan lelah, lesu, mengantuk, dan pakaian jadi lebih ketat.
2. Makan dalam jumlah besar dalam sehari juga membuat organ tubuh bekerja lebih keras. Mengeluarkan hormon dan enzim ekstra untuk memecah makanan.
3. Lambung menghasilkan asam klorida untuk memecah makanan. Jika berlebihan, iakan menyebabkan asam naik ke kerongkongan dan mulas atau sering disebut dengan asam lambung naik.
Baca Juga: Baikkah Mengonsumsi Makanan yang Sama Setiap Hari Seperti Victoria Beckham?
4. Perut menghasilkan gas, menimbulkan rasa tidak nyaman.
5. Metabolisme meningkat karena mencoba membakar kalori ekstra. Ini memicu perasaan panas, berkeringat, atau bahkan pusing.
Jika dilakukan terus-menerus, jumlah kalori yang tidak diubah menjadi energi akan disimpan sebagai lemak.
Mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan, bisa memicu kenaikan berat badan berlebih atau obesitas yang dapat berujung pada masalah kesehatan serius lainnya.
Mengetahui risiko-risiko yang bisa terjadi karena makan 15 menu dalam sehari, Ncess Nabati mengatakan kalau dia rajin berkonsultasi dengan dokter ahli gizi.
Selain itu, ia juga rutin berolahraga dan menjaga pola makan ketika sedang tidak melakukan syuting.(*)
Baca Juga: Hati-hati, Inilah 4 Bahaya Makan Sambil Berdiri Bagi Kesehatan
Source | : | YouTube,nia.nih.gov,MD Anderson |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar