GridHEALTH.id - Pasien Covid-19 yang dirawat di Wisma Atlet Kemayoran kembali meningkat. Pada Senin, 20 Juni 2022 tercatat ada 81 orang.
Ini meningkat dari Jumat (17/06/2022), per pukul 08.00 WIB, ada 71 pasien Corona yang menjalani rawat inap di Wisma Atlet Kemayoran. Rinciannya, 35 pasien laki-laki dan 3 pasien perempuan.
Adapun, jumlah keterisian tempat tidur di RSCD Wisma Atlet Kemayoran mencapai 2,13 persen. Artinya masih ada sisa tempat tidur 3.720 dari total 3801 tempat tidur yang disediakan.
Mayoritas pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSCD Wisma Atlet Kemayoran memiliki gejala ringan.
Kenaikan jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran seiring dengan bertambahnya kasus positif Covid-19 di Indonesia. Padahal, sebelumnya pasien sempat berkurang sangat signifikan. Bahkan, RSDC Wisma Atlet Kemayoran sempat hanya merawat satu pasien Covid-19 pada 10 Mei 2022.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sendiri memprediksi kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia akibat subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 bisa menyentuh angka 20.000 per hari.
"Kira-kira nanti ya estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan, mungkin puncaknya kita di 20.000 per hari," kata Budi Gunadi pada 16 Juni 2022.
Tapi menurut Menkes Budi, lonjakan kasus akibat BA.4 dan BA.5 hanya sepertiga dari puncak varian Delta dan Omicron.
Untuk diketahui, saat itu, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 60.000 per hari.
Baca Juga: Neuropathy Awareness Week, Jangan Anggap Enteng Kesemutan Karena Bisa Ganggu Kualitas Hidup
Kendati ada lonjakan kasus, tingkat fatalitas atau kematian akibat BA.4 dan BA.5 jauh lebih rendah dibandingkan varian Delta dan Omicron.
Sehingga, Menkes Budi memperkirakan kenaikan kasus paling tinggi akibat subvarian ini berada di angka 20.000 per hari.
"Puncak gelombang subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sendiri diperkirakan terjadi sekitar minggu ketiga, minggu ke-4 Juli dan kemudian nanti akan turun kembali," papar Menkes Budi di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Kamis (16/06/2022), dikutip dari Kompas.com.
Walau belum menyentuh angka 20.000 kasus perhari, masih 1000 perhari pun menurut IDI ini sudah warning bagi kita semua.
"Sudah saatnya siaga dan tidak memandang remeh," Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban melalui akun Twitter @ProfesorZubairi yang dikutip Kamis (16/06/2022).
Baca Juga: Sesak Napas Bisa Jadi Tanda Adanya Pengentalan Darah di Tubuh, Cek Tanda-tanda Lainnya
Zubairi meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan, terutama memakai masker. Selain itu, masyarakat perlu melengkapi vaksinasi booster
Zubairi meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan, terutama memakai masker. Selain itu, masyarakat perlu melengkapi vaksinasi booster.
"Pakai masker dan mari kita tingkatkan capaian booster," tuitnya lagi. (*)
Source | : | Kompas.com,Bisnis Indonesia,Satgas Covid-19 |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar