Pada akhirnya, gerakan menarik di pilin ini menyebabkan benda-benda plastik terurai menjadi beberapa bagian yang lebih kecil, mencemari lingkungan dan membuat sampah plastik mudah ditelan oleh hewan laut.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN), 'setidaknya 800 spesies di seluruh dunia dipengaruhi oleh sampah laut, dan sebanyak 80% sampah itu adalah plastik'
Hewan laut dapat terjerat benda plastik (seperti cincin plastik yang menyatukan kaleng minuman), menelan plastik, dan/atau terpapar bahan kimia plastik, yang dapat mengubah fisiologi mereka dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Tekanan Darah Tinggi di Masa Muda Tidak Tertangani Berisiko Kerusakan Otak di Usia Lansia, Studi
Baca Juga: Susah Tidur? Coba Lakukan 7 Kebiasaan Ini Agar Cepat Terlelap
Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa 'penyu yang menelan hanya 14 potong plastik memiliki peningkatan risiko kematian.'
Secara khusus, penyu muda berada pada risiko yang lebih tinggi karena mereka cenderung hanyut dengan arus yang sama yang menarik sampah plastik, dan mereka kurang selektif dari orangtua mereka tentang apa yang mereka makan.
Saat ini, China menghasilkan jumlah sampah plastik terbesar dengan margin yang signifikan, diikuti oleh Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Sri Lanka, yang semuanya masuk dalam lima besar. (*)
Source | : | Reuters,The Daily Telegraph |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar