GridHEALTH.id - Fakultas kedokteran menjadi jurusan yang paling banyak diminati oleh calon mahasiswa baru.
Jumlah calon mahasiswa yang mendaftar di fakultas kedokteran setiap tahunnya terbilang cukup tinggi.
Alasan mengapa fakultas kedokteran banyak diminati, salah satunya adalah prospek kerjanya yang luas dan bisa membantu orang yang sakit setelah lulus.
Di Indonesia terdapat beberapa perguruan tinggi negeri yang memiliki jurusan kedokteran, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Airlangga.
Selain itu, ada juga Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, Univiersitas Padjajaran, Uvirsitas Brawijaya, Universitas Andalas, dan lainnya.
Pendaftaran fakultas kedokteran universitas negeri dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti berikut ini.
1. SNMPTN
SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), merupakan salah cara pendaftaran untuk masuk ke fakultas kedokteran di universitas negeri.
Jalur pendaftaran ini, mengandalkan hasil prestasi akademik calon mahasiswa selama duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Baca Juga: Sebesar Ini Biaya Kuliah Kedokteran yang Menurut PDSI Harus Direvisi, IDI Mendukung
Syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti SNMPTN adalah memiliki prestasi unggul saat kelas 12, Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) sudah terdaftar di PDSS, dan nilai rapor dari semester 1 hingga 5 telah di-input ke PDSS.
2. UTBK
Selain SNMPTN, calon mahasiswa baru dapat melakukan pendaftaran fakultas kedokteran universitas negeri melalui jalur UTBK.
UTBK merupakan singkatan dari Ujian Tulis Berbasis Komputer atau yang dulu dikenal dengan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri).
Pendaftaran melalui jalur ini, dilakukan dengan cara melakukan registrasi dan pengisian data di laman LTMPT. Kemudian memilih program studi Kedokteran dan pusat UTBK PTN.
Pembayaran dapat dilakukan melalui bank yang sudah ditentukan dalam kurun waktu 1x24 jam.
Adapun syarat mengikuti UTBK untuk mendaftar fakultas kedokteran universitas negeri yakni berkewarganegaraan Indonesia, mempunyai surat kelulusan, maksimal berusia 25 tahun, dan tidak lulus jalur SNPMTN.
Perlu diketahui, Program Studi Kedokteran dan Kedokteran Gigi hanya bisa dipilih oleh siswa lulusan SMA/MA jurusan IPA.
3. Jalur mandiri
Baca Juga: PDSI Usul UU Pendidikan Kedokteran Direvisi, IDI Dukung Selama Bukan Untuk Kepentingan Pribadi
Masih ada harapan bagi calon mahasiswa baru yang gagal masuk fakultas Kedokteran di universitas negeri melalui SNMPTN maupaun SBMPTN, yakni melalui jalur mandiri.
Jalur mandiri merupakan tes penerimaan mahasiwa baru yang dilakukan sendiri oleh setiap perguruan tinggi. Misalnya saja di Universitas Indonesia ada jalur mandiri yang dikenal Simak UI (Seleksi Masuk UI) dan UTUL UGM (ujian tulis).
Untuk Simak UI fakultas kedokteran, dari laman simak.ui.ac.id, persyaratan yang perlu dipenuhi yakni lulusan SMA/sederajat jurusan IPA yang ijazah tidak lebih dari 3 tahun saat mendaftar, tidak buta warna, sehat jasmani dan mental, bebas narkoba, serta mengikuti UTBK 2022.
Sedangkan utul UGM merupakan WNI, mengikuti dan memiliki skor UTBK-SBMPTN, lulusan SMA/sederajat jurusan IPA, dan memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran saat kuliah nanti.
Persyaratan yang sama juga dimiliki oleh universitas negeri lain, yang memiliki program studi Kedokteran. (*)
Baca Juga: Budaya Bebenah Bisa Cegah Hepatitis Akut Misterius, Disampaikan Dr. dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid
Source | : | LTMPT,simak.ui.ac.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar