Tulang rusuk serviks tumbuh dari pangkal leher, tepat di atas tulang selangka meskipun tidak selalu terbentuk sempurna, biasanya berupa untaian tipis serat jaringan.
Keberadaannya tetap berisiko menyebabkan masalah kesehatan jika menekan pembuluh darah atau saraf di dekatnya (sindrom outlet toraks) yang ditandai dengan nyeri pada bahu dan leher, kehilangan rasa anggota badan, dan lainnya.
4. Hanya ada satu tulang yang tidak terhubung dengan tulang lainnya - Seluruh tulang pada manusia saling terhubung, namun hanya ada satu tulang yang disebut hyoid (berbentuk tapal kuda di tenggorokan) tidak terhubung dengan yang lainnya.
Hyoid menjadi dasar dari pergerakan anatomi untuk berbicara, karena letaknya dapat bekerja bersama laring (pita suara) dan lidah untuk menghasilkan vokal pada manusia.
Uniknya ada satu makhluk lain yang sama dengan manusia memiliki hyoid, yaitu neanderthal.
5. Tulang prostetik pertama dikembangkan oleh Orang Mesir - Sejak 3.000 tahun lalu, penelitian menunjukan Mesir telah menemukan tulang buatan yang memiliki tujuan fungsional, yaitu berupa jari kaki palsu.
6. Penyakit tumor tulang sudah ada selama 120.000 tahun - Tulang tersusun dari sel-sel hidup yang aktif, sehingga sama seperti susunan yang lain tulang juga rentan terkena tumor jinak hingga kanker.
Baca Juga: 5 Manfaat Tui Na, Pengobatan Tradisional Cina, Salah Satunya Perbaiki Kerusakan Tulang
Pada penelitian tahun 2013, ilmuwan menemukan tumor manusia tertua yang pernah ditemukan, berusia 12.000-13.000 tahun.
7. Email gigi jauh lebih kuat dari tulang - Tulang memang kuat dan kaku, sehingga dibangun untuk dapat menahan beban, namun faktanya tulang bukan menjadi zat yang paling keras dalam tubuh.
Zat terkeras tubuh adalah email gigi, di mana zat ini melindungi mahkota gigi dan kekuatannya terbentuk dari konsentrasi mineral tinggi (khususnya garam kalsium).
8. Tulang tidak bergerak sendiri, melainkan otot yang menggerakan tulang - Ketika seseorang menggerakan anggota tubuh seperti lengan kaki, atau bagian tubuh lainnya bukan karena tulang otomatis bergerak.
Source | : | livescience |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar