Orang-orang yang terinfeksi dan tidak memiliki gejala atau asimotatik, menjalani perawatan di institusi medis yang ditunjuk untuk perawatan.
Otoritas setempat mengatakan, bahwa penyelidikan epidemiologis yang komperhensif telah dilakukan.
Sudah ada lima kontak dekat dari kasus konfirmasi subvarian Omicron BA.5.2.1 di Shanghai yang telah diidentifikasi.
Kelimanya menjalani karantina dan saat ini hasil pemeriksaannya masih dipelajari lebih lanjut.
Subvarian BA.5.2.1 memiliki karakteristik yang sama dengan subvarian Omicron BA.5, yakni memiliki dapat menular dengan cepat dan melewati antibodi.
Kasus subvarian Omicron BA.5 di China pertama kali terdeteki pada 13 Mei. Seorang pria berusia 37 tahun, menjadi orang pertama yang terpapar.
Baca Juga: Hati-hati IDI Sebut Capaian Vaksin Booster Masih Rendah, Pandemi Belum Usai
Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, pria tersebut baru datang ke Shanghai dari Uganda.
Adanya penemuan subvarian baru ini, masyarakat tetap diminta untuk melakukan vaksinasi, karena dapat mencegah kondisi serius akibat infeksi subvarian BA.5.
Selain itu, pemerintah setempat juga mengingatkan disiplin pakai masker, menjaga jarak sosial, dan menjaga kebersihan diri untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut. (*)
Baca Juga: MUI Fatwakan Vaksin Covid-19 CanSino Haram, Mengandung Embrio Janin Bayi
Source | : | Global Times,CNA |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar