Hal ini akan menjadi lebih berbahaya bagi keselamatan bayi jika cairan muntah masuk ke dalam saluran pernafasan yang mengakibatkan bayi mengalami sesak nafas dan berujung pada kematian.
Menurut dr. Chandra Adi Purwadi, Sp. BA., dilansir dari sardjito.co.id (13/02/2019), atresia ani adalah suatu kelainan bawaan yang sudah terjadi sejak bayi berada di dalam kandungan.
Gangguan ini diakibatkan oleh gagalnya pembentukan calon saluran pembuangan sehingga saluran tidak terbentuk dan hanya tertutup oleh kulit.
3 Tipe atresia ani
Perlu diketahui bahwa atresia ani terbagi menjadi tiga tipe yaitu pendek, sedang, dan tinggi.
Maksudnya adalah seberapa jauh jarak atresia ani dari permukaan kulit.
Tipe pada atresia ani menentukan tahap pembedahan yang akan dilakukan setelah melakukan pemeriksaan laboratorium dan foto.
Baca Juga: 4 Simpulan Awal Penyebab Sebenarnya Hepatitis Akut Misterius Pada Anak, Benarkah dari Adenovirus?
Pada tipe atresia ani pendek dapat dilakukam pembedahan satu tahap jika kondisi bayi telah dinyatakan baik sehingga bayi akan langsung dibuatkan saluran pembuangan/anus.
Sedangkan untuk atresia ani tipe sedang dan tinggi diperlukan tiga tahap pembedahan.
Pada tahap pertama bayi akan dibuatkan anus sementara di perut yang biasa disebut stoma.
Setelah pembedahan pertama, dalam kurun tiga bulan akan segera dilakukan pembedahan kedua jika hasil evalusi menunjukkan hasil yang baik.
Pada pembedahan kedua ini akan dilakukan pembuatan anus untuk bayi.
Apabila setelah pembedahan kedua tidak terjadi penyempitan pada anus yang sudah dibuat, maka langkah selanjutnya adalah menutup stoma dan mengembalikan ke dalam perut bayi sebagaimana mestinya.
Perlu dipahami bahwa pembuatan stoma ini akan difungsikan untuk pengalihan saluran pembuangan sementara untuk mengeluarkan urine/feses.
Source | : | Sardjito.co.id- atresia ani |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar