Dari data di atas diketahui, secara persentase, masyarakat yang meninggal dunia akibat COVID-19 paling tinggi merupakan masyarakat yang belum divaksin atau masyarakat yang baru mendapatkan satu kali vaksin.
"Yang meninggal paling tinggi adalah orang yang belum divaksin atau yang divaksin baru satu kali. Sedangkan yang sudah divaksin dua kali, jauh menurun persentase fatalitasya atau yang wafat kalau terkena dan yang di-booster sudah sangat menurun persentase yang wafatnya," jelas Menkes Budi.
Berdasarkan temuan ini menurut Budi, Presiden menekankan agar vaksinasi terus ditingkatkan.
"Bapak Presiden memberi arahan agar vaksinasi booster itu dipercepat, beberapa kegiatan masyarakat nanti akan kita minta agar diwajibkan vaksinasi booster dengan tujuan untuk melindungi masyarakat kalau terkena jangan sampe masuk rumah sakit dan jangan sampe wafat," jelas Menkes Budi.
Selain itu, Menkes Budi pun mengatakan bahwa dalam penyebaran subvarian BA.4 dan BA.5, kasus Indonesia mirip dengan India.
“Kenaikannya tidak cepat, tapi perlahan naik terus. Dan kita belum melihat puncaknya tercapai dengan cepat, seperti yang terjadi di negara-negara lain,” katanya.
Baca Juga: Healthy Move, Olahraga Ringan Untuk Wanita Penderita Sindrom Ovarium Polikistik
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, per Senin (18/7), kenaikan kasus terkonfirmasi di Indonesia mencapai 3.393 kasus mencapai total 6.138.346 kasus.
Kemudian penambahan kasus aktif sebanyak 956 kasus, sehingga saat ini kasus aktif totalnya 28.506 kasus.
Sementara pasien sembuh bertambah 2.427 mencapai total 5.952.981 kasus.
Pasien meninggal bertambah 10 kasus, sehingga total yang wafat mencapai angka 156.859.Baca Juga: Ringworm Kurap Kulit Tidak Hanya Ditularkan Kucing, Pakaian Ketat pun Bisa Jadi Penyebab
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar