Dokter hanya memberikan anak tersebut obat untuk meringankan gejala Covid-19 yang dirasakannya.
Namun sayangnya, kondisi sang anak tak kunjung membaik dan pingsan pada Minggu (17/7/2022) malam.
Menteri Kesehatan setempat menyatakan, penyebab kematian anak tersebut adalah pneumonia karena Covid-19.
"Anak-anak umumnya lebih tahan terhadap infeksi Covid-19 daripada orang dewasa dan lansia. Padahal, infeksi Covid-19 dapat menyebabkan penyakit parah pada anak-anak," ujar Menteri Kesehatan Singapura.
Sebelumnya, jumlah anak korban Covid-19 di Singapura hanya satu. Pada akhir Juni, seorang anak berusia 1,5 tahun meninggal dunia.
Penyebab kematiannya adalah ensefalitis akibat Covid-19, virus pernapasan syncytial dan infeksi enterovirus.
Berdasarkan UNICEF Juni 2022, jumlah anak korban Covid-19 yang meninggal di seluruh dunia sekitar 53% usia 10-19 tahun dan 47% pada anak usia 0-9 tahun. (*)
Baca Juga: Subvarian BA.4 dan BA.5 Mendominasi, Waspadai 7 Gejala Ini Pada Anak
Source | : | THE STAR,CNA |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar