Apabila masih balita, gigi susu anak yang renggang tidak masalah dan merupakan hal yang wajar untuk persiapan gigi tetap.
"Kenapa semakin renggang? Karena ada pertumbuhan wajah dan rahang di sana. Untuk nantinya sebagai temapt gigi tetap tumbuh, di mana gigi tetap ini ukurannya dua kali lebih besar daripada gigi susunya anak-anak," ujarnya.
Behel sebaiknya tidak dipasangkan kepada balita, karena dapat mengganggu pertumbuhan gigi, wajah, dan rahang anak.
"Belum lagi masyarakat pun tahu, penggunaan behel itu rasanya tidak nyaman," kata dokter yang juga suka membagikan edukasi kesehatan di Instagram @senyumsikecil.
"Orang-orang yang baru saja menggunakan behel, itu biasanya rasanya sakit, ngilu pada rahang, pegal-pegal, gigi juga terasa sakit karena ditarik, dan mudah sariawan," sambungnya.
Penggunaan behel saat masih balita, akan menyebabkan anak sulit untuk makan dan berbicara.
Apalagi jika setelah dipasangkan behel, anak merasakan sakit dan terdapat sariawan di mulutnya.
Baca Juga: Hati-hati Gigi Rusak, Hindari Konsumsi 5 Makanan dan Minuman Ini
Kapan anak boleh memakai behel?
Behel sendiri terdiri dari beberapa jenis di antaranya ada yang bersifat preventif, interseptif, dan korektif.
"(Behel) ada yang jenisnya untuk memicu pertumbuhan rahang sebagai preventif, ada yang untuk memperbaiki rahang tapi belum bermasalah banget jadi baru awal-awal, namanya interseptif," kata dokter Annisa.
"Ada juga yang korektif. Nah, kalau yang korektif kita tahu sebagai behel, titik-titik warna-warni," tambahnya.
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar