GridHEALTH.id - Hari Hepatitis Sedunia diperingati setiap tanggal 28 Juli 2022, tepat pada hari Kamis ini (28/07/2022).
Bertepatan dengan peringatan hari Hepatitis Sedunia, pemerintah mengadakan seminar nasional untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya pencegahan hepatitis.
Di dalam seminar nasional edukasi kepada masyarakat ini, pemerintah berkomitmen memudahkan akses pengobatan hepatitis dan melakukan tindakan preventif untuk mencapai target zero eliminasi hepatitis di tahun 2030.
Untuk mencapai target zero eliminasi hepatitis di tahun 2030, maka diperlukan akselerasi dalam penerapannya di seluruh Indonesia, sehingga angka penderita hepatitis di Indonesia dapat menurun jauh.
Salah satu yang menjadi langkah komitmen pemerintah untuk dapat menekan kasus hepatitis di Indonesia yang masih sangat tinggi, adalah dengan adanya upaya-upaya preventif dan memudahkan akses pengobatan hepatitis.
Dalam kata sambutan seminar nasional virtual dalam rangka peringati Hari Hepatitis Sedunia, yang diberikan oleh Menkes Budi Gunadi pada hari Kamis (28/07/2022) ini, Menkes Budi menegaskan pentingnya tindakan preventif dalam menekan kasus hepatitis.
"Intervensi di sisi preventif, jauh lebih murah dibandingkan dengan intervensi di sisi kuratif (pengobatan), menjaga orang agar tetap hidup sehat bukan menyembuhkan orang yang sudah sakit, sesuai dengan nama menteri kita kan, Kementrian Kesehatan bukan Kementrian Kesakitan," tegas Menkes Budi dalam kata sambutannya menekankan pentingnya langkah preventif.
Menkes Budi meyakini dengan langkah preventif ini akan memudahkan Indonesia dalam menangani kasus hepatitis, khususnya hepatitis B dan hepatitis C yang paling banyak di Indonesia.
"Fokus dari intervensi program kesehatan, harus kita dorong lebih banyak dari sisi preventif, sisi hulu, bukan di sisi kuratif atau di sisi hilir, karena dari sisi biaya jauh lebih murah, dari sisi kualitas hidup masyarakat jauh lebih baik,"kata Menkes Budi.
Khusus dalam hal sisi preventif hepatitis, Kemenkes akan memprioritaskan tindakan dalam melakukan surveilans hepatitis B bagi ibu-ibu yang hamil secara disiplin.
Program ini akan didukung oleh pemerintah melalui penyediaan peralatan tes hepatitis B pada ibu hamil bersama dengan program BPJS yang akan mewajibkan ibu hamil melakukan tes hepatitis, dibantu dengan pihak puskesmas hingga rumah sakit rujukan yang akan mendata secara langsung ibu hamil dengan tingkat risiko hepatitis.
Hepatitis B dan hepatitis C pada saat ini menjadi prioritas utama pemerintah, karena angka kasus yang sangat tinggi di Indonesia dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Selain itu, risiko lebih besar mengenai lebih banyak anak muda generasi penerus terjangkit hepatitis bisa terjadi jika setiap ibu hamil menderita hepatitis B.
Oleh karena itu, langkah pencegahan dimulai dari hepatitis B dan C, khususnya pada ibu hamil yang berisiko besar menularkan kepada bayi.
Dengan dilakukannya tes wajib hepatitis pada ibu hamil, maka pemerintah akan lebih mudah untuk memberikan akses pelayanan kesehatan kepada ibu hamil dan calon anak, sehingga jumlah kasus hepatitis, khususnya hepatitis B dapat terus terpantau, dimulai dari ibu.
Langkah ini didorong penuh oleh Menkes Budi Gunadi dengan mengatakan,"Kita harus wajib melakukan surveilans bagi 4,8 juta ibu hamil kita, apakah yang bersangkutan sudah ada hepatitis atau engga."
Kemudahan akses layanan kesehatan tidak hanya berhenti pada tes pemeriksaan hepatitis pada ibu hamil, tetapi juga pemberian obat tenovofir yang diberikan secara gratis dari pemerintah, selain itu bagi bayi yang telah dinyatakan positif hepatitis juga akan dilakukan pemantauan dan pengobatan secara gratis oleh pemerintah melalui pemberian vaksin dan suntikan HbIg.
Inilah beberapa langkah yang dilakukan pemerintah dalam memudahkan akses pengobatan hepatitis di Indonesia untuk mencapai target zero eliminasi hepatitis tahun 2030, yang disampaikan langsung melalui Kemenkes dalam acara seminar nasional virtual peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2022.(*)
Baca Juga: Beda Hepatitis A, B, C, D, E, Hingga Hepatitis Akut Misterius
Source | : | Webinar Kemenkes RI - Perayaan Hari Hepatitis Sedunia |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar