GridHEALTH.id - Pada banyak orang mungkin menyadari ada sebuah kebiasaan di mana seseorang yang baru saja makan, justru merasa menjadi ngantuk bahkan lelah.
Tidak banyak yang mengetahui sebenarnya apa penyebab dari kebiasaan ini.
Tapi malah banyak juga yang mengaitkannya dengan diabetes.
Nyatanya, perasaan mengantuk setelah makan cukup umum dirasakan oleh banyak orang dan tidak selalu langsung berkaitan dengan diabetes, karena ada faktor lainnya yang menyebabkan kondisi ini, simak ulasannya berikut ini.
Perasaan mengantuk setelah makan memiliki istilah tersendiri dalam medis, yaitu kantuk postprandial atau postprandial somnolen, yang mengacu pada perasaan mengantuk setelah mengkonsumsi makanan, khususnya makanan berat di siang hari.
Dalam beberapa studi disebutkan, perasaan mengantuk yang timbul setelah makan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti perubahan hormon, aliran darah, bahan kimia otak, peradangan, dan jam internal tubuh.
Penyebab Timbulnya Perasaan Mengantuk Setelah Makan (Postprandial Somnolen)
Makan adalah salah satu aktivitas yang diperlukan oleh tubuh untuk mendapatkan energi, karena dari energi inilah seseorang dan sistem tubuhnya dapat berfungsi dengan baik.
Asupan makanan yang masuk ke tubuh akan dipecah menjadi bahan bakar (glukosa) oleh sistem pencernaan, lalu makronutrien seperti protein akan memberikan kalori atau energi untuk tubuh, tidak sampai di situ, dalam siklus makanan, proses penyerapan makanan juga memicu respons lainnya dari tubuh.
Hormon cholecystokinin (CCK) glukagon dan amylin dilepaskan tubuh untuk meningkatkan rasa kenyang, hasilnya gula darah menjadi naik, insulin pun digunakan untuk mengeluarkan gula dari darah dan masuk ke dalam sel untuk menjadi energi.
Baca Juga: Power Nap, Solusi Atasi Mengantuk di Siang Hari Saat Bulan Puasa
Selain kerja hormon, gula, dan protein, adapula hormon yang menyebabkan kantuk seperti serotonin dan melatonin yang kadarnya dapat meningkat jika dipengaruhi oleh jenis asupan makanan, hasilnya terjadi penumpukan di otak dan menyebabkan kantuk setelah makan (Postprandial Somnolen).
Source | : | Healthline,medicalnewstoday,sleepfoundation.org |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar