Padahal tahukah, Spanyol merupakan salah satu negara yang terkena dampak berat cacar monyet.
Dua kematian dilaporkan pada pria berusia 40-an dan 30-aa.
Mereka dirawat di rumah sakit pada hari-hari sebelum kematian mereka dengan infeksi yang mempengaruhi otak.
Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan cacar monyet sebagai krisis kesehatan global pekan lalu.
Seyogyanya kita sebagai masyarakat harus peduli dengan kondisi meningkatnya kasus cacar monyet di dunia.
Baca Juga: Hari ASI Sedunia, 5 Penyakit yang Bisa Dicegah Hanya dengan Menyusui
Meski di Indonesia belum ada kasus cacar monyet, tapi kita semua sudah harus melakukan pencegahan.
Pencegahan utama cacar monyet adalah menghindari kontak langsung dengan hewan primata dan pengerat, seperti monyet dan tupai, atau orang-orang yang sedang terinfeksi.
Beberapa langkah pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah:
* Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer, terutama sebelum memasak atau mengolah makanan, sebelum makan, sebelum menyentuh hidung atau mata, dan sebelum membersihkan luka.
* Menghindari berbagi penggunaan alat makan dengan orang lain, juga tidak menggunakan barang yang sama dengan orang yang terinfeksi cacar monyet.
* Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi dagingnya.
* Memasak bahan makanan, terutama daging, hingga matang.
Jika Anda memiliki hewan peliharaan yang diduga terinfeksi virus cacar monyet, segera hubungi dokter hewan dan jangan biarkan hewan tersebut berkeliaran.
Penting untuk diingat, gunakan sarung tangan dan masker sebelum kontak dengan hewan peliharaan tersebut.
Adapun beberapa gejala cacar monyet yang harus diwaspadai pada hewan adalah; demam, batuk, mata merah, hidung berair, hilang nafsu makan, ruam atau bintik merah di kulit, bulu rontok.(*)
Baca Juga: Save Nomor WhatsApp Ini Untuk Cek Status Vaksin, Cegah Penipuan
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar