GridHEALTH.id - Akhir-akhir ini, vaping ganja menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat di dunia yang beralih dari rokok biasa menjadi rokok elektronik.
Ternyata vaping dengan minyak ganja ini telah mendapatkan banyak perhatian dari kalangan medis terkait bahaya dan efek samping yang mungkin diderita oleh pemakainya.
Sudah banyak negara-negara di bagian Amerika yang melegalkan penggunaan ganja medis, seperti yang digunakan oleh seorang pebasket andalan AS yang ditahan oleh Rusia, Brittney Grinners.
Vaping minyak ganja ini dikenal juga dengan vaping minyak tetrahydrocannabinol (THC), di mana penggunaannya melalui proses pemanasan minyak kemudian dihirup dengan alat vape atau rokok elektrik.
Apa Itu Vaping Liquid Ganja/THC?
THC adalah senyawa dari psikoaktif utama yang ditemukan dalam ganja dan zat lainnya yang membuat seseorang menjadi nge-fly.
Sehingga tidak heran banyak digunakan untuk liquid dalam kandungan vape, karena dipercaya dapat memberikan perasaan euforia dan mempengaruhi rasa sakit, suasana hati, serta perasaan lainnya.
Cara kerjanya adalah kandungan THC di dalam liquid ganja ini akan mempengaruhi reseptor cannabinoid di otak, yang dapat menimbulkan reaksi berbeda-beda pada tiap orang.
Umumnya seseorang menggunakan ganja, termasuk penggunaan vaping liquid ganja dengan kandungan THC untuk mengatasi kecemasan, insomnia, nyeri kronis, dan depresi.
Baca Juga: Luar Biasa, Ditemukan Hampir 2000 Bahan Kimia Pada Vape dan Pod!
THC sendiri oleh FDA diatur penggunaannya khusus untuk kondisi medis tertentu, seperti kanker, AIDS, dan epilepsi, akan tetapi penggunaan THC ini juga dipilih dari tanaman ganja murni yang diolah.
Bahaya Vaping Liquid Ganja/THC
Source | : | Newyork Times,verywellmind |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar