GridHEALTH.id - Pemberian ASI eksklusif adalah hak dari setiap anak untuk mendapatkannya, maka setiap orangtua, baik ibu maupun ayah harus memastikan pemberian ASI eksklusif pada anak secara maksimal.
Dengan memberikan ASI eksklusif pada anak, maka orangtua telah memberikan investasi 1.000 hari pertama kehidupan yang sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak.
ASI juga merupakan imunisasi pertama bagi bayi baru lahir hingga usia 2 tahun, maka dengan ASI eksklusif yang diberikan, anak akan mampu sepuluh kali lipat melawan penyakit yang mengancam nyawa.
Berikut beberapa kandungan ASI yang tidak akan didapati dari jenis susu lainnya, terlebih susu formula.
Komposisi utama ASI
Komposisi yang terkandung dalam ASI sangat beragam dan tentu baik untuk bayi, di mana kandungan ini tidak sepenuhnya bisa digantikan oleh jenis susu lainnya selain pada ASI.
Berikut ini beberapa komposisi dari ASI:
- Kaya akan nutrisi, seperti protein
- Mengandung zat infeksi
Baca Juga: Cegah Stunting Dengan Investasi 1.000 Hari Pertama Kehidupan Melalui ASI Eksklusif
- Mengandung zat pertumbuhan
"Kelebihan ASI dibanding susu formula, susu formula memang sama-sama nutrisi, tetapi pada ASI mengandung zat infeksi dan faktor pertumbuhan, itu kelebihannya yang tidak bisa dibeli di susu formula manapun,"kata Dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, Sp.A(K), ketua satgas ASI IDAI menjelaskan dalam media briefing pada hari Sabtu (06/08/2022).
ASI sebagai imunisasi pertama
Salah satu kandungan utama dari ASI adalah komposisinya yang mengandung banyak zat-zat bioaktif, di mana di dalam zat aktif tersebut ada imunoglobulin, laktoferin, dan jenis lainnya dari zat bioaktif.
Zat bioaktif ini yang memiliki peran penting dalam daya tahan tubuh, sehingga bisa menjadi imunisasi pertama bagi bayi yang baru lahir.
"Bayi itu kan lahir dengan imunnya yang masih sangat rendah, jadi masih belum berkembang, jadi faktor-faktor bioaktif yang ada di dalam ASI merupakan metode pertahanan pertama untuk bayi," lanjut Dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, Sp.A(K), ketua satgas ASI IDAI.
Dengan demikian, pemberian ASI eksklusif menjadi imunisasi pertama untuk bayi lewat komposisi ASI dari ibu, meskipun belum diberikan imunisasi langsung.
Dokter Naomi juga menjelaskan mengenai cara kerja dari ASI untuk memberikan pertahanan pada bayi agar terhindar dari sakit yang diderita oleh ibu, yaitu dengan dikeluarkannya imunoglobulin saat seorang ibu sakit melalui ASI dan sampai ke bayi.
Sehingga, tidak heran jika seorang bayi meskipun belum mendapat imunisasi secara langsung tetap dapat terlindungi jika diberikan ASI oleh ibu, seperti dalam contoh pemberian vaksin Covid-19, di mana tanpa vaksin Covid-19 bayi bisa terlindungi dari ASI.
Baca Juga: Mengenal Alopecia Postpartum, Rambut Rontok Pasca Persalinan
ASI akan menyalurkan kandungan imunoglobulin A (IgA) sekretori, yang berfungsi melindungi bayi dari infeksi virus, bakteri, dan jamur.
ASI mencegah ibu dari kematian
Pemberian ASI eksklusif, selain memberikan manfaat yang luarbiasa untuk bayi, juga terbukti bermanfaat untuk ibu yang menyusui.
Dengan memberikan ASI, maka pada kasus seperti pendarahan dapat dicegah, karena saat menyusui akan terjadi kontraksi.
Selain itu, terdapat manfaat lain dari pemberian ASI bagi ibu, seperti risiko kanker ovarium, obesitas, penyakit kardiovaskular, dan diabetes tipe 2 akan berkurang pada ibu-ibu yang memberikan ASI.
Saat seorang ibu dapat menyusui dengan baik dan menjadi sesuatu yang menyenangkan, maka depresi pasca melahirkan juga dapat menurun, sehingga ibu terhindar dari risiko bunuh diri.
"Banyak hal-hal yang bisa dicegah dengan pemberian ASI," tutur dokter Naomi sebagai penegasan dari pentingnya pemberian ASI.
Oleh karena itu pastikan bayi mendapatkan ASI eksklusif dan ibu memberikan ASI eksklusif, dimana kegiatan ini sangat bermanfaat untuk keduanya.
Perlu diingat, bahwa memastikan bayi mendapat ASI eksklusif secara maksimal adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya ibu.
Baca Juga: 5 Tips untuk Ibu dengan Puting Masuk ke Dalam Bisa Sukses Menyusui ASI
Source | : | Media briefing IDAI terkait pekan menyusui |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar