GridHEALTH.id - Usai sembuh dari Covid-19, seorang penyintas masih harus waspada dengan risiko terjadinya long covid.
Baik anak-anak maupun orang dewasa, semua bisa mengalami long covid. Long Covid-19 menurut NHS adalah situasi di mana gejala Covid-19 masih bisa dirasakan, meski sudah sembuh dari infeksi.
Kebanyakan orang hanya merasakan long covid selama 12 minggu, tapi ada juga yang mengalaminya dalam jangka waktu lebih lama.
Sebuah penelitian terbaru di Lancet Journal, menunjukkan bahwa seorang penyintas Covid-19 mengalami hal yang tidak biasa di tenggorokan, yakni berupa benjolan.
Padahal umumnya, gejala long covid yang dialami oleh orang-orang yaitu brain fog atau kabut otak, nyeri di sekujur tubuh, hingga kecemasan.
Penelitian dilakukan di Belanda, dengan mengumpulkan data dari sekitar 4.200 penyintas Covid-19 yang berusia berkisar antara 7 hingga 53 tahun.
Hasilnya menemukan, rata-rata dari mereka merasakan adanya benjolan di tenggorokan setelah sembuh dari Covid-19.
"Gejala persisten pada pasien positif Covid-19 pada 90 hingga 150 hari steelah Covid-19 dibandingkan dengan sebelum terinfeksi dan dibandingkan dengan kontrol sesuai termasuk nyeri dada, kesulitan bernapas, dan nyeri saat bernapas," jelas mereka di hasil penelitian, dikutip dari The Express, Senin (8/8/2022).
"Nyeri otot, ageusa atau anosmia (hilangan kemampuan indera penciuman), ekstremitas kesemutan, benjolan di tenggorokan, perasaan panas dan dingin, lengan atau kaki berat, dan kelelahan umum," sambung mereka.
Baca Juga: Efek Samping Long Covid pada Pria, Gairah Seksual Menurun Hingga Disfungsi Ereksi
Para peneliti menyebutkan kalau gejala tersebut bertahan pada 1 dari 8 orang penyintas Covid-19.
Menurut mereka, penemuan ini bisa menjadi pengingat kalau long covid merupakan masalah yang mendesak, mengingat orang yang mengalaminya semakin banyak.
"Kami menganalisis 23 gejala: sakit kepala, pusing, nyeri dada, nyeri punggung, mual, nyeri otot, kesulitan bernapas, merasa panas, dan dingin secara bergantian, benjolan di tenggorokan, dan yang lainnya," jelas mereka.
Dari seluruh gejala yang ditanyakan, benjolan di tenggorokan menjadi tanda long covid yang paling parah.
"Sisa gejala ditambahkan karena ini dianggap terkait dengan Covid-19 pada awal penelitian," tutur mereka.
Sebagai informasi saja, kondisi tersebut paling banyak terjadi di antara para wanita dibandingkan pria.
"Meksipun perbedaan jenis kelamin diketahui ada dalam gejala somatik Covid-19 yang presisten, ini adalah studi pertama dari pengetahuan kami yang mengelompokkan dinamika gejala berdasarkan jenis kelamin baik sebelum dan sesudah Covid-19," katanya.
Tak hanya itu, beberapa gejala somatik lainnya seperti meriang secara bergantian, tenggorokan tersumbat, dan kelelahan, juga cenderung dialami wanita daripada pria.
Secara garis besar, wanita lebih berisiko mengalami long covid yang ditandai dengan ketidaknyamanan di tenggorokan seperti ada benjolan dibanding pria, meski mendapatkan perawatan. (*)
Baca Juga: CDC Sebut, 1 dari 25 Orang Penyintas Mengalami Long Covid-19, Gejalanya Berbeda Setiap Usia
Source | : | The Express,NHS |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar