Dilansir dari laman Epilepsy Society, epilepsi fotosensitif adalah kondisi saat terjadi kejang yang dipicu oleh lampu berkedip atau pola terang dan gelap yang kontras.
Cahaya yang berkedip-kedip dari lampu, dapat membuat pengidap epilepsi merasa tidak nyaman.
Epilepsi fotosensitif atau epilepsy photosenstive, paling sering dialami oleh anak-anak atau remaja dan lebih jarang didiagnosis setelah usia 20 tahun.
Cahaya yang memicu kejang epilepsi fotosensitif
Pengidap epilepsi fotosensitif berisiko mengalami kejang bila cahaya kedap-kedip mulai dari 3-30 hertz per detik.
Namun, ada juga orang yang berisiko kejang jika cahaya berkedap-kedip sebanyak 60 hertz, sensitivitas di bawah 3 hertz bukan kondisi yang umum.
Gejala kejang fotosensitif
Baca Juga: Komposisi Sonata dari WA Mozart Dapat Mencegah Epilepsi, Studi
Melansir laman Cedars Sinai, kejang yang dialami oleh pengidap epilepsi fotosensitif saat terpapar cahaya kedip-kedip, ditandai dengan kondisi berikut.
1. Otot kaku
2. Kehilangan kesadaran
3. Menangis atau merintih
Source | : | epilepsysociety.org.uk,Twitter,Kompas.tv |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar