4. Vaksin DPT. Efek samping yang kerap terjadi setelah anak menerima vaksin DPT adalah demam. Selain dengan mengompres dan memberikan ASI, cara mengatasi KIPI vaksin anak ini adalah dengan memasangkan baju yang nyaman atau diberikan obat penurun panas.
5. Vaksin PCV. Dilansir dari laman Primaya Hospital, KIPI vaksin anak PCV di antaranya bengkak, merah, dan nyeri di lokasi suntikan.
Anak juga mungkin mengalami demam. Suhu tubuh yang tinggi bukan hal yang berbahaya dan dapat turun secara perlahan. Bisa dibantu dengan kompres air hangat.
6. Vaksin Rotavirus. KIPI yang kerap terjadi setelah pemberian imunisasi ini adalah rewel, gelisah, muntah, dan diare.
Efek samping bersifat ringan dan orangtua tidak perlu panik, karena dapat sembuh sendiri. Agar anak tidak dehidrasi, ibu bisa memberikannya ASI.
7. Vaksin Influenza. Anak yang menerima vaksin influenza, akan merasakan kelelahan, sakit kepala, demam, dan bagian yang disuntik terasa nyeri.
Orangtua diharapkan tetap tenang, karena hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar dan dapat sembuh dengan sendirinya.
8. Vaksin MR/MMR. KIPI vaksin MR/MMR yang umum terjadi adalah demam selama 1-2 hari. Kondisi ini bisa diatasi dengan memberikan obat penurun panas yang dijual di pasaran.
9. Vaksin Hepatitis A. Efek samping setelah pemberian vaksin hepatitis A umumnya ringa, berupa lelah, sakit kepala, mual, diare, hingga menurunnya nafsu makan.
10. Vaksin Tifoid. KIPI vaksin tifoid umumnya berupa nyeri dan bengkak di area suntik, demam, sakit perut, dan diare.
11. Vaksin HPV. Vaksin HPV menyebabkan efek samping berupa nyeri, demam, pusing, mual, dan badan terasa lelah.
Baca Juga: Vaksin Khusus Omicron untuk Booster, Inggris Negara Pertama yang Menggunakannya
Source | : | Kompas.com,Primaya Hospital,Ciputra Hospital |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar