“Meskipun ruam cacar monyet bisa disalahartikan sebagai cacar air, herpes zoster, atau herpes, ada perbedaan antara ruam ini,” lanjut Freeman.
Selain dari tempatnya, ruam cacar monyet yang sedang mewabah saat ini, biasanya hanya berjumlah sedikit 1 atau 2 saja di kult.
Tak hanya itu, ruam cacar monyet juga terlihat seperti lepuh, benjolan berisi nanah, ataupun luka yang terbuka.
Pada beberapa orang dengan jumlah benjolan yang banyak, ruam cenderung terasa menyakitkan dan itulah yang membuat mereka mencari perawatan medis.
Jika menemukan ruam yang diduga akibat cacar monyet, pasien dokter akan menyeka ruam dan mengirim sampel swab ke laboratorium.
Selanjutnya, tes polymerase chain reaction (PCR) pun dilakukan dan hasilnya akan menunjukkan apakah orang tersebut positif atau negatif cacar monyet.
Seseorang yang terkena cacar monyet, biasanya menjalani proses penyembuhan selama 2 hingga 4 minggu.
Sebelum ruam di kulit hilang, seseroang yang terinfeksi cacar monyet masih bisa menularkan virus monkeypox ke orang-orang di sekitarnya.
Kasus cacar monyet di seluruh dunia
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mencatat ada lebih dari 7.500 kasus tambahan cacar monyet. Sehingga di seluruh dunia saat ini sudah tercatat sebanyak 35.000 kasus dari 92 negara.
Sejauh ini sudah ada 12 kematian akibat cacar monyet. Rata-rata kasus infeksi dilaporkan dari wilyaha Eropa dan Amerika. (*)
Baca Juga: Seperti Ini Kondisi Infeksi Cacar Monyet yang Berujung Kematian
Source | : | Siaran Pers,GridHEALTH.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar