GridHEALTH.id - Mata belekan adalah kondisi sakit mata yang sering kita jumpai.
Karenanya tidak sedikit informasi fake prihal mata belekan ini.
Mata belekan sendiri dalam bahasa medis adalah Konjungtivitis.
Ini merupakan kondisi peradangan pada selaput bola mata (konjungtiva) yang disebabkan virus, bakteri, jamur, alergi, dan iritasi bahan-bahan kimia.
Konjungtiva sering disebut penyakit mata merah, atau dalam bahasa Jawa sering disebut “Belekan”.
Penyakit ini adalah penyakit yang umum terjadi dan terkadang bisa sembuh tanpa pengobatan (sembuh dengan sendirinya) dan bisa menyerang setiap orang dalam segala usia.
Gejala-gejala konjungtivitis yang sering muncul, seperti dikutip dari Radio Edukasi Kemdikbud (10/12/2018):
• Mata kemerahan
• Nyeri
• Gatal pada mata
• Rasa terbakar di mata
Baca Juga: Muncul Kutil di Ketiak Berbahaya? Jangan Disepelekan! 10 Bahan Alami Ini Bisa Menghilangkannya
• Keluar air mata lebih banyak dari biasanya
• Rasa seperti ada benda asing di dalam mata
• Mata bengkak
• Bulu mata saling menempel
• Susah buka mata saat bangun tidur
• Sensitivitas ringan terhadap cahaya sehingga mata mudah merasa silau
• Pandangan tidak kabur. Jika pandangan mulai kabur ada kemungkinan peradangan telah mencapai lapisan mata yang lebih dalam, yaitu kornea.
Pengobatan Mata Belekan
Saat seseorang terindikasi terkena konjungtivitas, umumnya dapat sembuh tanpa pengobatan, dalam waktu 10-14 hari, dan dengan pengobatan, bisa sembuh dalam waktu 1-3 hari saja.
Secara umum pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan sulfonamide (sulfacetamide 15%) atau antibiotic (gentamycin 0,3%), chloramphenicol 0,5%. Konjungtivitis akibat alergi dapat diobati dengan antihistamin (antazoline 0,5%, naphazoline 0,05%) atau dengan kortikosteroid (dexamentosone 0,1%).
Harus diketahui dan diperhatikan mata belekan menular, dengan cara kontak langsung dengan agen infeksius (virus/bakteri), alergen, dan bahan iritan yang langsung masuk mengenai mata, seperti memegang mata seseorang yang sedang mengalami infeksi mata, terpapar alergen (misalnya serbuk sari) di udara sehingga menyebabkan infeksi dan radang pada suatu daerah tertentu sehingga orang-orang yang berada di sana dapat terkena infeksi mata.
Penularan juga mata belekan juga dapat terjadi apabila kita memegang sesuatu benda yang terkontaminasi cairan mata penderita sakit mata, lalu memegang mata kita sendiri.
Baca Juga: Bukan Antibiotik, Ternyata Inilah Obat Efektif Untuk Batuk Pilek
Kondisi di atas dapat menyebabkan virus atau bakteri yang menempel pada tangan penderita kemudian pindah ke tangan kita, lalu tanpa sadar kita memegang mata atau mengucek mata, sehingga terjadilah efek domino penularan penyakit mata ini.
Pencegahan Mata Belekan
Berikut ini adalah beberapa tips untuk mencegah mata belekan dikutip dari Universitas Airlangga Fakultas Keperawatan (19/03/2021):
* Cuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah melakukan kontak dengan penderita infeksi mata.
* Hentikan kebiasaan mengucek atau menggaruk mata.
* Kurangi aktivitas yang membuat mata lelah dan jauhi bahan atau partikel yang dapat mengiritasi mata.
* Bersihkan wajah setelah menggunakan make-up, terutama di area mata
* Hindari pemakaian lensa kontak terlalu lama dari yang disarankan. Bagi pengguna lensa kontak, bersihkanlah lensa dan ganti lensa sesuai petunjuk di kemasan atau petunjuk dokter.
Jangan menggunakan lensa kontak saat tidur, serta hindari pemakaian produk lensa kontak yang kualitas dan keamanannya tidak jelas.
* Cuci mata dengan air bersih jika mata terkena debu atau partikel asing.
* Gunakan kacamata khusus, terutama jika sering beraktivitas di luar rumah untuk melindungi mata dari paparan sinar matahari dan debu.
Baca Juga: 7 Sumber Makanan Bayi Terbaik Untuk Usia 1 Tahun Agar Cepat Gemuk
* Pemakaian obat tetes mata adalah salah satu bentuk pengobatan untuk meredakan mata merah.
Setelah diobati, biasanya kondisi mata merah akan berangsur-angsur membaik.
Oh iya, pengobatab mata belekan perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, penanganan dilakukan melalui pemberian antibiotik oleh dokter.
Antibiotik tersebut bisa berupa obat tetes mata, salep mata, atau obat yang diminum.
Pengobatan mata merah alias mata belekan akibat alergi bisa dilakukan dengan cara menghindari faktor pencetus alergi dan menggunakan obat pereda alergi, seperti antihistamin.
Untuk mata merah yang disebabkan oleh mata kering, penggunaan obat tetes air mata buatan (artificial tears) adalah pilihan yang tepat.
Obat tetes ,ata ini dapat dibeli bebas tanpa resep dokter. Gunakan setiap 2–3 jam sesuai petunjuk dan cara penggunaan yang tertera pada kemasan atau sesuai anjuran dokter.
Jika gejala mata merah disertai rasa sakit, mual, sakit kepala yang parah, penglihatan terganggu, atau mata sensitif terhadap cahaya, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.(*)
Source | : | Radio Edukasi Kemdikbud-belekan,Unair-belekan |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar