GridHEALTH.id - Para ahli kesehatan anak merekomendasikan bayi mulai diberi MPASI pertama pada usia 6 bulan.
Hindari memberi MPASI pertama pada bayi di bawah 6 bulan karena dapat mengganggu sistem pencernaannya yang masih sangat rentan. Sebab bayi belum memiliki enzim pencernaan yang lengkap untuk mengolah makanan padat.
Pemberian MPASI perlu dilakukan hati-hati tanpa terburu-buru. Sebab dia masih dalam proses belajar dan beradaptasi, wajar jika saat diberikan MPASI pertama bayi akan menolak makanan. Ia juga mungkin akan butuh waktu untuk bisa menelan makanannya sampai habis. Jadi orangtua perlu bersabar.
Hal terpenting dalam memberikan MPASI pertama pada bayi yakni memerhatikan teksturnya. Bayi usia 6 bulan misalnya, harus diberikan makanan padat dalam bentuk bubur atau puree yang halus. Jika menyiapkan sendiri makanan bayi, jangan lupa disaring atau ditumbuk halus.
Nanti ketika masuk usia 7 bulan atau lebih, secara bertahap kurangi cairan yang ditambahkan dan buat tekstur makanannya lebih kental.
Berikut adalah bahan MPASI pertama yang bisa diberikan untuk memulai proses belajar makan pada bayi:
Sereal
Jika ingin memulai dengan sereal, pilihlah beras putih atau tepung beras. Untuk mempersiapkannya, kita bisa mencampurkan sedikit sereal bayi dengan ASI atau bahkan air untuk membuat makanan bertekstur bubur lembut.
Sayuran
Beberapa contoh sayuran yang bisa diberi untuk menu MPASI pertama misalnya ubi jalar, wortel, buncis dan brokoli. Jika bayi menolak menu makanannya, coba lagi di kemudian hari.
Buah
Buah yang bisa dijadikan menu MPASI pertama termasuk pisang tumbuk halus, apel, alpukat, buah naga dan pir. Haluskan buah dan campur dengan sedikit ASI agar lebih encer. Buah-buahan cocok dijadikan sebagai menu camilan.
Baca Juga: Makanan Bayi, Mana Lebih Dulu, Sayuran Atau Daging? Ini Jawabannya
Baca Juga: 7 Obat Darah Tinggi Sering Diresepkan Dokter, Kenali Cara Kerjanya
Sekarang ini, pemberian MPASI tidak terpaku pada pemberian buah, sayur dulu atau daging. Bahkan mengutip dari What to Expect, MPASI pertama kali sebaiknya diberikan menu seimbang.
Artinya selain karbohidrat, sayur dan buah-buahan dan selain bahan-bahan di atas, kita juga bisa menambahkan protein misalnya dari daging cincang (ayam atau sapi), ikan, telur, tahu dan keju.
Dikutip dari situs resminya, World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar bayi menerima makanan pendamping 2-3 kali sehari pada usia antara 6-8 bulan. Kemudian ditingkatkan menjadi 3-4 kali sehari untuk usia antara 9-11 bulan dan 12-24 bulan.
Camilan bergizi tambahan juga harus diberikan 1-2 kali sehari untuk anak usia 12-24 bulan, sesuai keinginannya.
Tingkatkan konsistensi dan variasi makanan secara bertahap seiring dengan bertambahnya usia bayi, dengan menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuannya. Bayi dapat makan makanan yang dihaluskan dan setengah padat mulai usia 6 bulan.
Pada usia 8 bulan kebanyakan bayi juga bisa makan makanan ringan yang bisa dimakan oleh anak-anak saja alias camilan khusus bayi. Saat ini sudah banyak tersedia biskuit, puding, atau kue yang memang dibuat aman untuk bayi dan anak-anak.
Baca Juga: Healthy Move, 5 Latihan Penguatan Kaki Membantu Kita Beraktivitas dan Mencegah Cedera
Baca Juga: Tak Cuma Buat Bumbu Dapur, Lengkuas Ternyata Bisa Jadi Pengusir Panu
Pada usia 12 bulan, kebanyakan anak sudah mampu makan jenis makanan yang sama seperti yang dikonsumsi oleh anggota keluarga lainnya.
Tapi tetap perhatikan kebutuhan makanan padat gizinya, termasuk makanan yang bersumber dari hewani seperti daging merah, daging unggas, ikan, telur dan produk susu.
Hindari makanan yang bisa membuat bayi tersedak, seperti anggur utuh atau wortel mentah. Sebagai menu MPASI pertama, hindari juga pemberian minuman seperti teh atau minuman bersoda(*)
Source | : | nakita.grid.id,What to Expect,Hai Bunda |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar