GridHEALTH.id – Munculnya panu di kulit membuat seseorang kurang merasa percaya diri dengan penampilannya.
Apalagi jika panu berada di bagian kulit yang mudah terlihat, misalnya di wajah atau di seluruh bagian punggung.
Dilansir dari Mount Sinai, tinea versicolor atau panu disebabkan oleh jenis jamur yang dikenal dengan nama Malassezia.
Jamur tersebut secara alami memang ada di kulit, tapi jumlahnya semakin banyak bila suhu udara sangat panas atau lembab, kulit berminyak, terjadi peurbahan hormon, dan pengaruh sistem imun yang lemah.
Selain berdampak pada penampilan, panu juga tidak nyaman karena membuat warna kulit berbeda dan terasa gatal.
Untungnya, orang yang mengalaminya dapat dengan mudah menemukan obat panu di apotek. Tersedia dalam bentuk krim atau lotion. Berikut ini adalah beberapa obat panu di apotek, lengkap dengan harganya.
1. Ketoconazole
Obat panu dengan kandungan Ketoconazole misalnya dalam obat Mycoral di apotek, dapat membantu mengatasi infeksi jamur pada kulit.
Dilansir dari laman Tokopedia, obat panu di apotek ini, digunakan sebanyak 2 kali sehari selama 2-6 minggu. Pengobatan lanjutan perlu dilakukan untuk mencegah infeksi ulang.
Obat panu dalam bentuk krim ini, dijual dengan harga berkisar Rp13.000-15.000, tidak disarankan digunakan di daerah sekitar mata dan oleh ibu hamil, menyusui, serta anak-anak.
2. Klotrimazol
Baca Juga: Tak Cuma Buat Bumbu Dapur, Lengkuas Ternyata Bisa Jadi Pengusir Panu
Obat panu di apotek ini, tersedia dalam bentuk krim dan juga masalah kulit lain yang disebabkan oleh jamur. Meski hanya sedikit, sekitar 1%, kandungan Klotrimazol masih efektif untuk menangkal jamur.
Melansir Farmaku, obat panu yang mengandung Klotrimazol salah satunya merk Canesten dan tergolong sebagai obat bebas terbatas.
Penggunaannya tidak boleh sembarang dan dijual dengan harga Rp12.500-45.000. Oleskan obat panu ini 2-3 kali sehari di kulit yang terinfeksi dan jangan berlebihan karena akan menyebabkan iritasi.
3. Miconazole Nitrate
Obat panu di apotek yang mengandung zat aktif Miconazole Nitrate misalnya saja Daktarin, yang berbentuk krim. Jenis obat ini berguna untuk menghentikan infeksi pada kulit akibat jamur dan bakteri.
Perhatikan, obat ini hanya boleh digunakan sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan, karena bisa menyebabkan iritasi jika berlebihan.
Wanita hamil dan ibu menyusui, perlu berhati-hati dalam menggunakannya. Obat panu ini, dijual di apotek dengan kisaran harga Rp23.000-65.500.
4. Clotrimazole
Zat aktif Clotrimazole dalam obat panu ini, mampu menghambat perkembangan sel-sel jamur yang ada di kulit.
Cukup oleskan 2-3 kali obat panu ini di bagian kulit yang terinfeksi. Namun, sebelumnya pastikan dulu kulit sudah benar-benar bersih dan dalam keadaan kering agar hasilnya maksimal.
Di apotek, obat panu ini bisa diperoleh dengan harga sekitar Rp14.000 hingga Rp29.000. Bagi ibu hamil dan menyusui yang akan menggunakan obat ini, disarankan untuk konsultasi dengan dokter terlebih dulu.
Baca Juga: Engga Cuma Putih Ada Juga Panu Hitam di Badan, Ini Gejala dan Penyebabnya Serta Pencegahannya
5. Salep Kalpanax
Obat panu di apotek ini, juga sering digunakan untuk mengatasi penyakit kiulit yang lainnya seperti kurap atau kutu air.
Kalpanax bisa dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter terlebih dahulu dengan harga Rp12.500-29.000. Bagi pemilik kulit hipersensitif dan alergi, tidak disarankan memakai obat ini.
Agar hasilnya optimal, oleskan 2 kali sehari selama 2-6 minggu. Setelah gejalanya hilang, tetap harus digunakan selama 10 hari.
Sebagian besar obat panu di apotek dapat dibeli tanpa resep dokter. Tapi, untuk orang dengan kondisi tertentu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. (*)
Baca Juga: 3 Bahan Alami di Dapur Siap Hilangkan Panu, Tak Perlu Keluar Rumah
Source | : | Tokopedia,Farmaku.com,Mount Sinai |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar