GridHEALTH.id - Akhir pandemi Covid-19 dikatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan banyak pemerintah di dunia, sudah di depan mata.
Ini semua dapat terjadi dengan baik, jika pemerintah dan masyarakat sudah bersama-sama siap hidup dalam era baru pasca pandemi Covid-19.
Salah satu cara untuk mencapai ke sana, maka masyarakat harus sudah sepenuhnya mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Saat ini pemerintah masih terus menggencarkan gerakan vaksinasi untuk memastikan masyarakat mendapatkan vaksin, khususnya pada dosis ketiga.
"Vaksinasi, testing tetap dilakukan, karena apa? Ini kita masih pandemi ya," kata Jubir Kemenkes, dr. Mohammad Syahril dalam Undangan Konferensi Pers terkait Perkembangan Penyakit Covid-19, Cacar Monyet, dan Hepatitis Akut di Indonesia pada Jumat (16/09/2022).
Status Vaksin Masyarakat Indonesia
Berdasarkan data per 18 September 2022, status vaksinasi di Indonesia masih rendah untuk vaksin booster.
Dalam data yang disampaikan oleh Kemenkes, vaksinasi dosis pertama di Indonesia sudah mencapai 87,07% atau sekitar 204 juta lebih masyarakat sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Sedangkan untuk vaksin dosis kedua, total sudah mencapai 72,84% atau sekitar 170 juta lebih masyarakat Indonesia.
Akan tetapi yang masih dikhawatirkan adalah capaian vaksin dosis ketiga atau vaksin booster yang baru mencapai sekitar 26,68% atau baru sekitar 62.600.472 masyarakat Indonesia.
Angka ini tentu masih sangat jauh dari target WHO yang diharapkan dapat mencapai di atas 50%.
Baca Juga: Demam Tinggi Setelah Vaksin Booster, Perlu Langsung Periksa ke Dokter?
Pentingnya Vaksinasi Booster
Dengan menerima vaksin, maka seseorang akan mendapatkan manfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah membangun antibodi.
Data dari Kemenkes RI bersama dengan Tim Pandemi FKM UI menunjukkan, pada populasi masyarakat usia di atas 18 tahun yang diberikan vaksin booster, kadar antibodi naik empat hingga enam kali lipat.
Selain itu, dengan vaksinasi booster, maka seseorang akan lebih tangguh menghadapi Covid-19 dan Indonesia dengan cepat mengakhiri pandemi.
"Upaya kita melakukan pengendalian dan pencegahan Covid ini adalah salah satunya melalui vaksin booster," ujar Jubir Kemenkes, dr. Mohammad Syahril.
Pemerintah pun akan tetap terus melakukan vaksinasi booster, Jubir Kemenkes mengatakan, "Saya kira ini (gerakan vaksinasi) tetap dilakukan, sampai betul-betul kebutuhan vaksinasi ini dapat kita penuhi."
Daftar Lokasi yang Menyediakan Vaksin di Seluruh Indonesia
"Sebetulnya untuk vaksinasi booster itu sudah tersedia satu tempatnya, fasilitas layanan kesehatan sudah disiapkan oleh kita semua pemerintah," kata Jubir Kemenkes menjawab pertanyaan GridHEALTH.id saat ditanya terkait keluhan masyarakat yang merasa sulit mendapatkan vaksin booster.
Berdasarkan penjelasan dari Jubir Kemenkes, dr. Syahril, pemerintah menyediakan vaksinasi booster di lokasi-lokasi ini:
1. Puskesmas
2. Klinik
Baca Juga: Anti Gagal Vaksin Booster, Ini 3 Cara Cepat Turunkan Tekanan Darah Tinggi
3. Rumah sakit
4. Bandara
5. Stasiun
6. Mall-mall
"Kalau untuk menambah jangkauan, saya kira bagus sekali dari bandara, lalu banyak mal, itu membuka sentral vaksinasi lagi, termasuk di stasiun kereta api, itu mereka membuka ya," lanjut dr. Syahril menjelaskan.
Selain lokasi vaksin booster yang tidak lagi jadi masalah, Jubir Kemenkes juga menyebutkan dari segi yang lainnya pemerintah sudah siapkan, seperti SDM, ketersediaan vaksin, dan upaya lain.
"Ini satu bentuk upaya kita memberikan jangkauan yang lebih luas, yang kedua SDM kita cukup untuk melakukan vaksinasi, yang ketiga vaksinnya juga tersedia,
Sehingga kita himbau kepada seluruh masyarakat, sebetulnya kalau sulit, kita katakan sebetulnya tidak ada halangan untuk melakukan itu dan sangat mudah, seluruh puskesmas itu ada di Indonesia kan, saya kira kan itu bisa dilakukan," sambung dr. Syahril.
Jubir Kemenkes juga menyebutkan perlu adanya upaya jemput bola yang dilakukan oleh semua pihak untuk mengajak masyarakat lakukan vaksin booster.
"Termasuk melakukan upaya jemput bola, artinya kita mendatangi orang-orang yang memang punya akses yang terbatas terhadap pelayanan kesehatan, khususnya (gerakan) vaksinasi ini," kata Jubir Kemenkes menjelaskan.
"Di mana seluruh stakeholder, TNI-Polri, swasta, kemudian media, pengusaha, semuanya berjibaku bersama-sama dengan melakukan sentral-sentral vaksinasi.
Tentu saja kalau itu kita lakukan lagi maka salah satu upaya yang harus kita lakukan adalah bagaimana risiko-risiko ini dapat kita komunikasikan lagi, agar masyarakat memberikan dukungan untuk melakukan vaksinasi ketiga," tutup Jubir Kemenkes, dr. Syahril. (*)
Baca Juga: Vaksin Hirup Covid-19 yang Sudah Dapat Izin WHO, Resmi Digunakan oleh Dua Negara Ini
Source | : | Konferensi Pers Kemenkes Terkait Update Kasus Covid-19, Caca |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar