Menurutnya, pada waktu itu, dalam kurun waktu enam bulan terakhir, sering merasakan maag dan kembung. Perut juga terasa sebah, sehingga makan hanya tiga atau empat sendok saja sudah terasa penuh. Perut juga terasa sesak.
Saat itu dirinya hanya berpikir karena makan tidak teratur, banyak pikiran dan faktor psikologis lainnya.
Karenanya saat hal tersebut dirasa, langsung diatasi dengan obat maag.
Tapi beberapa waktu belakangan, sebelum operasi pada 27 Februari 2010, muncul keluhan baru, meriang. Demam yang derajat panasnya tidak terlalu tinggi.
Terjadinya mulai pagi hari, jam 7.00 hingga sore hari.
Dijelaskannya, biasanya sore hari, saat pulang dari kantor badan terasa lemas sehingga maunya langsung tidur.
Baca Juga: Redakan Batuk Pada Anak dengan Melakukan Titik Pijat Berikut
Hal ini hampir dirasakan setiap hari.
Keluhan tersebut bisa dipastikan bukan karena flu atau sakit gigi.
Kala itu diduga, demam itu dari sekitar perut, tepatnya pencernaan.
Diagnosa tersebut hampir selalu diterima setiap periksa ke Poliklinik di kantor, atas keluhan-keluhan di atas.
Tapi dirinya merasakan demamnya berbeda, tidak seperti demam pada umumnya.
Source | : | Widyagama-empedu |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar