GridHEALTH.id - Sariawan memang penyakit yang biasa ditemukan, dan semua orang sepertinya usdah tidak asing lagi dengan penyakit ini.
Tapi mana kala sariawan muncul di bawah lidah, tidak seidkit dari yang mengalaminya panik dan ketakutan.
Mereka umumnya sudah membayangkan yang tidak-tidak untuk kasus sariawan di bawah lidah.
Memang sariawan di bawah lidah bisa menjadi hal yang mengerikan dan ditakutkan oleh semua orang.
Bagaimana tidak sariawan di bawah lidah banyak diartikan sebagai kanker lidah.
Padahal hal tersebut tidak benar adanya.
Kanker mulut (oral cancer), atau dikenal juga dengan istilah kanker rongga mulut memiliki gejala yang mirip dengan radang tenggorokan serta sariawan.
Keganasan ini menyerang bagian mulut dan sekitar rongga mulut, mulai dari bibir, lidah, gusi, hingga langit-langit mulut.
Kebanyakan, kasus kanker mulut yang terjadi merupakan jenis karsinoma sel skuamosa yang biasanya akan menyebar dengan cepat.
Adapun sariawan di bawah lidah, biasanya berupa dua hal:
Baca Juga: Ungkap Manfaat Berhubungan Intim di Pagi Hari untuk Kesehatan, Tanpa 'pemanasan' Langsung 'main'
1. Benjolan
Benjolan di bawah lidah, melansir Klikdokter (7/05/2022), bisa saja merupakan sariawan yang muncul di area tersebut.
Kondisi ini tergolong tidak berbahaya dan tidak menular.
Sariawan pun bisa sembuh lewat perawatan di rumah dan hilang maksimal dalam 14 hari.
2. Luka terbuka
Sariawan bisa juga merupakan luka terbuka, melansir unair.ac.id (16/02/2021), yang dapat muncul di bagian mulut mana saja, termasuk di bawah lidah.
Kondisi ini umumnya muncul secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.
Sejumlah ahli percaya bahwa sariawan adalah respons dari sistem imun manusia.
Adapun penyebab sariawan sendiri tidak diketahui dengan pasti.
Namun, para ilmuwan menilai bahwa kondisi ini merupakan respons dari sistem kekebalan tubuh.
Beberapa faktor lain juga bisa memicu munculnya sariawan, misalnya cedera, menopause, menstruasi, infeksi di mulut, ataupun kurang asupan zat besi.
Beda Sariawan dan Kanker
Memang sama seperti jenis kanker lainnya, banyak orang yang tidak merasakan gejala yang signifikan saat mengalami kanker lidah atau mulut.
Alhasil, hampir sebagian besar kasus terdeteksi ketika telah stadium lanjut.
Mengingat sariawan adalah salah satu gejala dari kanker mulut, maka ada kemungkinan sulit membedakan keduanya.
Karennaya kit aharus tahu pembeda keduanya, seperti berikut ini dilansir dari mitrakeluarga.com (17/02/2022).
* Sariawan adalah luka yang waktunya singkat, yaitu 5-14 hari.
* Kanker mulut ditandai dengan luka atau sariawan yang tidak kunjung membaik setelah beberapa pekan atau bahkan lebih dari satu bulan.
* Sariawan biasanya tidak disertai rasa sakit yang parah.
* Lesi kanker mulut yang akan bertambah besar seiring berjalannya waktu sehingga akan membuat penderitanya mengalami rasa sakit yang hebat.
Alih-alih pulih, pasien akan mengalami gejala lain seperti muncul benjolan di dalam mulut, mati rasa atau nyeri di mulut, hingga kesulitan menelan dan berbicara ketika kanker mulut sudah mencapai stadium lanjut.
* Sariawan bisa sembuh dengan sendirinya.
Baca Juga: Ketahui Obat Asam Urat Alami dan Pantangan yang Harus Dihindari, Jangan Tunggu Kambuh!
* Kanker mulut memerlukan tindakan pengobatan medis, seperti tindakan bedah hingga kemoterapi.
Apa saja Penyebab Sariawan di Lidah?
Berikut 7 penyebab sariawan di lidah yang perlu diwaspadai, dilansir dari honestdocs (10/11/2020):
* Oral Thrush. Merupakan kondisi pada mulut akibat adanya pertumbuhan berlebih dari jamur Candida albicana.
Jamur ini akan membentuk lapisan berwarna putih berupa bercak-bercak seperti pulau-pulau di sepanjang pipi bagian dalam dan termasuk lidah. Lapisan ini apabila tidak diatasi dengan benar akan membentuk luka sariawan.
Selain dapat menyebabkan luka putih tadi, oral thrush juga menyebabkan retakan pada sudut mulut, lidah tidak berasa dan mulut kering.
* Cidera Mulut. Cidera ringan pada lidah kadang dapat berkembang menjadi sariawan. Tidak sengaja menggigit lidah, menyikat gigi terlalu keras, atau kecelakaan saat olahraga yang menimbulkan luka bisa berkembang menjadi sariawan di lidah.
* Sensitif terhadap Makanan Tertentu. Beberapa orang dapat mengalami reaksi iritasi pada permukaan lidahnya jika mengonsumsi makanan tertentu.
Makanan seperti coklat, kopi, keju, kacang-kacangan, makanan pedas atau asam bisa menimbulkan iritasi yang dapat membentuk sariawan pada lidah.
* Alergi. Mulut anda merupakan rumah bagi banyak bakteri, baik itu bakteri baik atau bakteri yang tidak di inginkan keberadaannya. Respon tubuh terhadap bakteri-bakteri ini dapat berbeda-beda, sebagian ada yang menyebabkan alergi.
Sariawan di lidah bisa saja merupakan efek dari alergi ini.
Baca Juga: Dukung Indonesia Menuju Endemi, Ini Jadwal Vaksin Booster Jakarta 23-24 September 2022
* Bakteri dan Virus. Beberapa jenis bakteri dan virus dapat menyebabkan sariawan di mulut. Salah satu yang paling sering adalah Helicobacter pylori, bakteri yang sama yang menyebabkan tukak lambung dan herpes.
* Kelainan Sistem Imun. Jika sistem imun tidak berfungsi secara benar, sariawan pada lidah bisa merupakan salah satu akibatnya. Kondisi autoimun yang kurang baik bisa menjadi penyebab terjadinya infeksi pada mulut dan lidah.
* Sensitif terhadap Bahan Kimia. Beberapa jenis pasta gigi dan obat kumur mengandung zat kimia yang disebut sodium lauryl sulfate.
Meski bermanfat untuk kesehatan mulut, terkandang untuk orang yang sensitif, zat ini malah akan menimbulkan sariawan atau luka di lidah.
Cara Alami Mengobati Sariawan di Lidah
1. Membersihkan Luka
Luka yang terbentuk pada lidah penting untuk tetap dijaga kebersihannya agar tidak menjadi tempat bersarangnya kuman-kuman penyebab infeksi.
Mebersihkan bukan berarti harus menyikatnya. Bisa juga dengan cara berkumur menggunakan larutan garam hangat.
Berkumurlah sekali atau dua kali lagi pada siang dan sore hari selama 1 menit.
2. Tempelkan Pasta (Garam, Baking Soda atau Susu Magnesium)
Untuk mempercepat penyembuhan sariawan di lidah, bisa menggunakan pasta yang terbuat dari garam, baking soda atau susu magnesium.
Baca Juga: Cukup Gunakan 4 Bahan Alami Ini Untuk Redakan Asam Lambung, Air Kelapa Salah Satunya
Caranya, larutkan masing-masing bahan tadi dengan sedikit air agar menjadi pasta.
Kemudian oleskan pasta tadi ke luka di lidah, diamkan sampai terasa lebih nyaman dan berkurang sakitnya. Ingat, jangan ditelan.
3. Anastesi Topikal
Rasa sakit pada luka akibat sariawan di lidah ini biasanya akan semakin parah jika luka semakin melebar. Untuk itu, tak jarang diperlukan bantuan ekstra guna menghilangkan rasa sakit ini.
Caranya, Anda bisa menggunakan obat tetes yang mengandung zat anestesi. Boleh menggunakan obat minum untuk meredakan rasa sakit seperti ibuprofen atau parasetamol. Ingat, untuk selalu memperhatikan aturan pakainya.
Alternatifnya bisa menggunakan 'patirasa' anastesi topikal dengan es. Berkumurlah dengan air es selama beberapa detik, maka rasa sakit akan berkurang.
4. Obat Kumur
Seperti hal nya pada poin satu, perawatan luka di lidah ini bisa dilakukan dengan berkumur. Selain menggunakan larutan garam, boleh menggunakan beberapa obat kumur di pasaran yang mengandung bahan seperti steroid dan menthol.
Steroid dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan, sedangkan menthol dapat memberikan efek menenangkan.
5. Hindari Penyebab Sariawan di Lidah
Cara ini bisa dibilang hal wajib yang harus dilakukan untuk menyembuhkan sariawan di lidah, dan juga sebagai antisipasi agar tidak terjadi lagi dikemudian hari.
Baca Juga: Ibu Hamil dengan PCOS Rentan Alami Diabetes Gestasional, Berikut Tips Agar Tetap Sehat
Yang harus dihindari; alkohol, makanan pedas dan asam, kerupuk, keripik, juga rokok. Hindari pula berbicara saat makan, untuk mencegah tergigitnya lidah.
Di samping itu perhatikan juga saat menggosok gigi, gosoklah gigi dengan perlahan agar tidak mengenai luka di lidah.
Gunakan sikat gigi yang masih baik, jangan gunakan bulu sikat yang sudah compang-camping alias tidak rata atau lurus lagi.(*)
Baca Juga: Sudah Layak Pandemi Covid-19 di Indonesia Berakhir? Kadar Anibodi Masyarakat Indonesia Ternyata ...
Source | : | Unair-saraiwan,Mitrakeluarga-mulut,Honestdocs-sariawanlidah,Klikdokter-lidah |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar